Saffron (Foto: Mutia/ Dream)
Dream - Saffron begitu tersohor sebagai 'rempah emas' dengan harga selangit. Harga perkilogramnya bisa sampai Rp200 juta, tergantung dari kualitasnya. Banyak ahli masak dari berbagai negara selalu memuji rempah cantik ini sebagai penguat rasa masakan.
Beberapa waktu lalu, Dream bersama Dubai Tourism mengikuti tur Frying Pan Adventure. Salah satu misinya adalah mencari dan mencicipi langsung Saffron.
Petualangan dimulai dengan menjelajahi pasar rempah di Souk Deira, Dubai yang letaknya bersebelahan dengan Dubai Creek.
Souk sendiri dalam bahasa setempat artinya pasar. Kawasan ini memang pasar tradisional. Deretan bangunan tua dengan aroma khas rempah yang langsung menyeruak. Mata pun dimanjakan dengan warna-warni rempah yang cantik. Bikin penasaran untuk menyentuh dan menghirup aromanya.
Sampailah di sebuah kedai rempah yang cukup besar. Bagian depannya tampak barisan plastik panjang berisi berbagai rempah.
Tampak satu yang sangat mencuri perhatian. Warnanya oranye kemerahan, berupa serat-serat bunga.
Bagi yang belum pernah menyentuh, mencium apalagi melihat Saffron, bakal mengira rempah tersebut adalah Saffrron.
(Serat bunga matahari/ Foto: Mutia/ Dream)
Fareeda, tur guide kami, langsung mengatakan kalau itu bukan Saffron. Saffron tak akan pernah diumbar begitu saja di depan toko dalam keadaan terbuka.
" Rempah ini akan disimpan layaknya emas berharga oleh pemilik toko, ada di dalam dan baru akan diperlihatkan jika ada yang hendak membeli. Rempah yang ada di depan memang sangat mirip Saffron, itu adalah serat bunga matahari," ungkap perempuan asli India ini.
Ia tampak berbicara dengan pemilik toko rempah. Sang penjual langsung mengeluarkan rempah yang bikin penasaran. Saffron ditempatkan dalam toples transparan. Warnanya merah pekat, aromanya seperti obat.
(Saffron/ Foto: Dream/ Mutia)
Fareeda pun memberikan tips jika ingin mengetes apakah Saffron yang kita beli asli atau tidak. Cukup taburkan sedikit saja Saffron ke dalam air. Jika warnanya kemerahan, maka Saffron tersebut adalah palsu dan bisa jadi hanya serat bunga matahari yang diberi warna.
" Jika dituang sedikit saja ke dalam air hangat-hangat kuku, airnya menguning, itu pertanda Saffron asli. Meski berwarna merah, tapi Saffron memberikan warna kuning yang pekat dan menggoda dalam masakan. Aromanya pun akan menguat," ungkapnya.
Biasanya, untuk lebih hemat, Saffron direndam dulu dalam cairan, seperti kuah kaldu, air hangat atau susu. Cairan tersebut baru digunakan untuk mengolah masakan. Masakan yang kerap menggunakan Saffron biasanya berwarna kuning.
Seperti ayam rempah, nasi biryani, machbous, atau seafood paella. Untuk di Indonesia, Saffron ini fungsinya mirip dengan kunyit.
Misi pun selesai. Terjawab sudah rasa penasaran dengan si rempah emas.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya