Nasi Goreng Buatan Gus Mus (Foto: Instagram KH Mustofa Bisri)
Dream - KH Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus, Pemimpin Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, termasuk ulama yang serba bisa. Pada usianya yang sudah memasuki 76 tahun, beliau tetap aktif berdakwah.
Bukan sekadar berdakwah di pesantren tapi juga di media sosial. Ulama yang juga melukis dan menulis puisi selalu punya cara tak biasa untuk mengajak umat Islam melakukan hal positif. Salah satunya berselawat pada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Seperti unggahanya di akun Instagramnya @s.kakung. Beliau membagikan resep nasi goreng ati sapi dan lidah sapi dan mengajak yang ingin membuatnya untuk terus melantukan selawat.
" Pagi ini resep nasgorku lagi-lagi berhasil menggoyang lidahku. Mungkin ada yang ingin mencoba, ini resep cemplang-cemplungku pagi ini (besok-besok mungkin berubah): 1. Bawang merah 7 siung; 2. Bawang putih 1 siung; 3. Cabe hijau 3 biji; 4. Campuran hati sapi, hati ayam, dan lidah sapi (nemu di kulkas); 5. Minyak zaitun; 6. Garam trasi, dan mrica secukupnya (Jangan terlalu banyak); 7. Nasi 2 piring," tulis Gus Mus, sapaan akrabnya.
Saat memasak nasi goreng tersebut, menurut Gus Mus, teruslah bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Tentu saja hal ini sebagai pengikut Rasuullah, kita mengharap keberkahan dari tiap masakan dan makanan yang dibuat di rumah.
" Cara membuatnya: bumbu-bumbu diuleg, digongso, lalu cemplungkan irisan hati dan lidah sapi; baru kemudian nasinya dimasuk-campurkan. Jangan lupa dalam proses membuatnya, mulut terus membaca shalawat Nabi," tulis KH Mustofa Bisri.
Jadi, memasaklah sambil berselawat agar selalu mendapat keberkahan. Amin!
Dream - Kehidupan Nabi Muhammad SAW tidak banyak berkutat dengan ragam makanan. Beliau lebih banyak berpuasa dan hidup hanya dengan kurma dan air. Budaya kuliner Arab di masa kehidupannya juga sangat sederhana.
Hanya ada rumah tenda dengan dapur seadanya. Omur Akkor dalam bukunya, “ Early Islamic Culinary Art,” lalu mengeksplorasi hidangan yang disajikan di zaman kenabian, disebutkan dalam Al-Quran atau dalam tradisi Islam.
Salah satunya adalah nasi goreng bawang putih. Banyak yang mengira kalau menu tersebut merupakan hidangan modern. Padahal sudah ada sejak kebangkitan awal seni kuliner Islam. Intip resepnya.
Bahan:
3 cangkir kaldu ayam
2 sendok makan mentega
1 sendok makan gula
1 sendok teh garam
1 sendok makan cuka
2 gelas nasi
20 siung bawang putih, haluskan
1 sendok teh lada hitam
- Tuang kaldu ayam ke panci besar dan didihkan. Lelehkan juga mentega dalam wajan terpisah di atas api sedang.
- Saat kaldu ayam mulai mendidih, tambahkan mentega, gula, garam, bawang putih, cuka, dan nasi, lalu tutup
- Masak selama 15 menit, atau sampai nasi menyerap semua cairan.
- Ubah panas apu menjadi level rendah dan biarkan campuran mendidih selama 30 menit lebih
- Setelah selesai, taburi nasi dengan merica dan sajikan. Resep ini bisa disajikan untuk 6 porsi
Dream - Nasi goreng merupakan menu yang sederhana dan bisa dimasak di rumah. Sahabat Dream mungkin merasakan perbedaan antara rasa nasi goreng yang dibuat sendiri di rumah dan nasi goreng yang dibuat oleh abang nasi goreng atau Chef.
Bukan hanya karena perbedaan kualitas bahan bakunya, yang membuat rasa nasi goreng enak dengan smokey flavor adalah teknik memasaknya dengan cara dilempar. Ternyata, itu bukan sekadar aksi si penjual tapi sangat penting untuk rasa nasi goreng secara keseluruhan
Gerakan melempar ini ternyata bisa membuat rasa nasi goreng lebih enak. Ada yang melemparkan bumbu ke dalam nasi, atau ada juga yang melempar nasi di atas wajan saat menggorengnya.
Dilansir dari laman Science News, gerakan memasak itu ternyata ada kaitannya dengan ilmu Fisika yang bisa mempengaruhi rasa nasi goreng. Hal itu diungkap sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the Royal Society Interface. Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengamati video yang memperlihatkan lima koki di China sedang memasak nasi goreng.
Mereka memberi peringkat semua kemungkinan kinematika dalam tiga metrik, yaitu proporsi nasi yang dilemparkan, ketinggian terbangnya, dan perpindahan sudut nasi.
Berdasarkan pengamatan mereka, para koki melakukan gerakan yang selalu diulang selama tiga kali per detik.
Gerakan tersebut adalah gerakan kinematika yang terdiri dari menggeserkan wajan dari depan ke belakang sambil diayun dan memakai bagian pinggir kompor sebagai titik tumpu wajan.
Gerakan tersebut diyakini bisa mempengaruhi rasa nasi goreng menjadi lebih lezat. Itu karena bumbu yang ada pada racikan nasi goreng bisa tercampur lebih merata. Gerakan melempar nasi dari wajan lalu ditangkap kembali dan menggoyang-goyangkan wajan akan membuat nasi goreng matang dengan suhu yang tinggi tanpa membuatnya gosong.
Gerakan ini juga dapat mempengaruhi tingkat kematangan nasi goreng jadi lebih merata. Namun gerakan wajan harus diulang dengan cepat. Alasannya, dalam ilmu fisika, memindahkan wajan lebih cepat bisa membuat nasi terlempar lebih tinggi.
Tapi ingat, gerakan melempar saat memasak nasi goreng ini cukup sulit untuk dilakukan. Jadi, tak heran kalau sampai ada koki yang mengalami cedera otot pada bagian pergelangan tangannya.
Para ilmuwan pun berharap penelitian mereka dapat menjadi solusi digunakannya robot untuk mengurangi beban para koki di industri kuliner. Secara teknis sesuai ilmu fisika untuk memasak nasi goreng dengan kecepatan tinggi saat menggerakkan wajan yang berat akan lebih efektif jika dilakukan oleh robot.
Laporan Henry/ Sumber: Liputan6
Advertisement
Cara Menurunkan Kolesterol Tanpa Obat, Ini Langkah Alami yang Efektif
5 Cara Kreatif Agar Anak Tak Melulu Nempel Gadget
Dokter Temukan Kepribadian Baru Selain Introvert dan Extrovert, Simak Ciri-Ciri Si Otrovert
Pemilik Kulit Kering Wajib Tahu, Ini Kandungan Makeup yang Harus Dihindari
Kepsek SD Negeri Ini Absen 4 Bulan Tapi Tetap Digaji, Auto Kena Semprot Wakil Bupati