Thai Airways Jual Gorengan Saat Pandemi, Ternyata Laris Manis

Reporter : Mutia Nugraheni
Jumat, 16 Oktober 2020 11:12
Thai Airways Jual Gorengan Saat Pandemi, Ternyata Laris Manis
Mirip odading tapi dengan cocolan.

Dream - Industri penerbangan dalam situasi pandemi seperti sekarang memang sedang dalam tahap 'berdarah-darah'. Segala macam cara dilakukan untuk bisa bertahan, termasuk dengan berjualan hidangan yang biasanya disajikan pesawat.

Seperti terobosan pintar dan kreatif dilakukan Thai Airways. Maskapai Thailand ini sebelumnya dinyatakan bangkrut pada Mei 2020. Kini Thai Airways bisa melepas status bangkrut setelah pengadilan menyetujui rencana rehabilitasi utang bulan ini.

Berbagai cara pun dilakukan. Salah satunya dengan menjual roti goreng yang disebut patong-go. Penganan ini mirip dengan odading –kuliner populer dan viral di Indonesia.

Dikutip dari Bangkok Post, pejabat Thai Airways International, Chansin Treenuchagron, mengatakan kalau adonan roti goreng ini sangat populer dan setiap pagi orang-orang harus mengantre untuk membelinya.

 

1 dari 5 halaman

Penjualan ini sudah menghasilkan sekitar 10 juta baht atau sekitar Rp4,7 miliar dalam pendapatan bulanan. Perusahaan bahkan saat ini berencana untuk mewaralabakan bisnis patong-go untuk menghidupkan kembali bisnisnya.

Dari sekian banyak pilihan makanan, apa yang membuat mereka memilih roti goreng untuk dijual? Alasan utamanya, karena mereka cara membuatnya simpel dan memiliki resep rahasia hidangan khas Thailand ini yang sangat disukai oleh para penumpang.

 

2 dari 5 halaman

Roti ini juga disajikan oleh maskapai kepada penumpang pesawat terbang dan termasuk hidangan favorit. Saat ini terdapat lima gerai patong-go yang dibuka oleh maskapai ini di Bangkok dan Chiang Mai.

Patong go

Setiap kotak seharga 50 baht atau sekitar Rp23 ribu berisi tiga batang adonan roti goreng dan secangkir saus celup yang terbuat dari ubi ungu dan telur custard.

Sebelumnya, Thai Airways sudah membuka Cabin Restoran itu dibuat oleh Thai Catering, penyedia layanan katering untuk maskapai tersebut. Cabin Restaurant menawarkan sensasi seperti naik pesawat untuk menyantap hidangan.

Laporan Henry/ Sumber: Liputan6.com

3 dari 5 halaman

Cerita Gorengan yang Ternyata Berasal dari Mesir

Dream - Pisang, risol, bakwan, cireng, merupakan gorengan yang jadi favorit banyak orang. Gorengan juga bisa dijadikan lauk pendamping nasi. Pernahkan terpikirkan asal mula gorengan?

Dalam buku A History of Food (2008) makanan ini sudah ada sejak 1200 Sebelum Masehi di Mesir. Dari mesir inilah kemudian makanan dengan konsep gorengan menyebar ke seluruh dunia.

Cerita Gorengan yang Ternyata Berasal dari Mesir

Tidak heran jika di seluruh dunia punya berbagai jenis gorengan yang berbeda-beda antar negara. Seperti di Jepang dengan tempura, Korea dengan twigim, dan di Inggris yang terkenal dengan fish and chips, Amerika yang terkenal dengan ayam goreng tepungnya.

Lalu, bagaimana dengan gorengan di Indonesia? Di nusantara sendiri, gorengan ini dibawa oleh China. China memang membawa pengaruh yang cukup besar di dunia kuliner Indonesia. Pendatang China mengenalkan berbagai makanan seperti mie, bakso, nasi goreng dan tak terkecuali adalah gorengan.

 

4 dari 5 halaman

China mengenalkan dua teknik menggoreng. Yakni dengan teknik sedikit minyak (jian) da juga menggoreng dalam banyak minyak (zha). Teknik zha ini yang menjadi dasar gorengan di Indonesia.

Hati-hati! Gorengan Bikin Pria Cepat Pikun

Sebelumnya, teknik memasak di Indonesia hanya mengolah makananan dengan cara dikeringkan, diasinkan, diasap, direbus, dan dikukus. Hal ini terlihat dari prasasti-prasasti dari masa Jawa Kuno maupun Bali kuno.

Selain itu, belum banyak produksi kelapa sawit di Indonesia. Setelah adanya pengaruh menggoreng dalam minyak banyak, lama kelamaan diikuti dengan produksi minyak kelapa sawit yang mulai banyak.

 

5 dari 5 halaman

Minyak Kelapa

Pada awal abad ke-20, minyak kelapa jadi hasil utama dari budi daya kelapa. Karena mulai banyak diminati dan menjadi keperluan domestik, minyak kelapa kemudian menjadi komoditas perdagangan.

Minyak kelapa mudah didapat, bahan makanan pun melimpah di perkebunan. Ada pisang, singkong, ubi goreng, dan sebagainya. Semuanya dibalut dengan tepung yang kemudian digoreng dalam minyak yang banyak.

Baca cerita lengkapnya di Diadona.id

Beri Komentar