(www.blog.bestitalianleather.com)
American dream. Adalah mimpi yang menerbangkan Irani ke Los Angeles. Tahun itu, 1953. Usianya baru 18 tahun. Masuk bangku kuliah di sana. Lalu meraih gelar PhD 1957. Bertahun-tahun kemudian semua mimpi menjadi kenyataan. Dia bahkan menjadi salah satu orang terkaya di negeri Barrack Obama itu.
Ray R Irani, begitu namanya lengkapnya, lahir di Lebanon. Punya garis keturuanan Palestina dan merantau jauh ke Amerika Serikat demi mengubah nasib. Dia beruntung sebab negeri itu memberi kesempatan seluas-luasnya bagi para imigran masuk bangku kuliah dan berdagang. Dan Irani adalah satu dari sekian banyak imigran dari Timor Tengah, yang sukses membangun jaringan bisnis dan meraksasa.
Selain Irani terdapat sejumlah nama. Antara lain Isac Larian. Dua orang inilah yang melesat di tengah sesaknya persaingan orang terkaya Amerika Serikat (AS). Data terbaru dari Forbes mencatat 51 dari 492 miliarder AS merupakan warga imigran. Mereka datang dari 26 negara dan membuat jalur kekayaan dari berbagai sektor industri.
Berikut adalah profil kedua imigran yang jadi miliarder di AS:
Ray Irani
Usia : 79 tahun
Sumber kekayaan: Migas dan wiraswasta
Peringkat Forbes: 1.465 dunia dan 452 AS
Selama menjadi CEO dari perusahaan Migas Occidental Petroleum, Ray Iran termasyhur sebagai pemasang poster yang menjelma menjadi CEO. Penelusuran Forbes mendapati Ray memperoleh kompensasi sebesar US$ 1,2 miliar, atau sekitar US$ 54 juta setahun, dalam dua dekade terakhir.
Kompensasi besar ini muncul dalam bentuk saham Oxy. Nilai saham yang digenggamnya kini bernilai US$ 720 juta. Irani merupakan pria kelahiran Lebanon dan mengantongi gelar Phd di bidang kimia dari University of Southern California. Karirnya dimulai dari Monsanto and Olin sebelum bergabung dengan Oxy pada 1983.
Namanya mulai mencuat setelah menggantikan CEO eksentrik dan lalim Armand hammer pada 1990. Di tangan Irani, Oxy menjelma menjadi perusahaan terintegrasi di bidang Migas dan petrokimia. Irani bahkan menngembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan koneksi di negara-negara Timur Tengah seperti Bahrain, Qatar, Oman, dan Libia. Di saat bersamaan, Irani melipatgandakan ladang Migas di California dan Texas. Pada akhir 2013, Irani akhirnya turun tahta. Selama menjabat CEO, Irani memberikan untung bagi para pemegang saham Oxy hingga 28% per tahun.
Isaac Larian
Usia : 60 tahun
Pundi kekayaan: Mainan dan wirausaha
Peringkat Forbes: 1465 dunia dan 452 AS
Isaac Larian merupakan muka baru dalam daftar orang terkaya Forbes pada tahun ini. Sumber kekayaannya berasal dari bisnis pembuat mainan MGA Entertainment yang memproduksi Little Tikes, boneka Bratz, dan Lalaloopsy-boneka yang tengah populer di AS.
Perjalanan Larian menjadi miliarder harus dilalui dengan pertempuran panjang MGA Entertainment dan raksasa perusahaan mainan dunia Mattel. Larian meninggalkan negeri kelahirannya, Iran pada 1971 dengan hanya mengantongi satu tiket keberangkatan. Sebelum menjadi bos, Larian pernah bekerja sebagai pelayan di Cal State, Los Angeles.
Otak bisnis Larian mulai terasah ketika bersama saudaranya memulai bisnis ekspor-impor, pengapalan hiasan pemotong rumput kuningan. Bisnis MGA pun makin berkembang dengan memegang bisnis impor mesin permainan Video Game Nintendo.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik