Ilustrasi
Dream - Persaingan tiga negara -Inggris, Malaysia, dan Uni Emirat Arab (UEA)- untuk menjadi pusat keuangan syariah dunia semakin memanas. Masing-masing negara berupaya menyuguhkan layanan terbaik bagi perusahaan atau pemerintahan yang ingin terjun ke pasar syariah.
Pemerintah Inggris mengaku tengah membangun sejumlah sarana infrastruktur untuk mengembangkan keuangan Islam melalui peraturan di bidang asuransi, sukuk, hipotek. Strategi ini diharapkan akan mempermudah langkah Negeri Ratu Elizabeth ini untuk menjadi pusat keungan Islam di Barat.
" Kami kira keuangan Islam menjadi pasar potensial baru yang terus tumbuh dan kami ingin menjadi bagian dari itu," kata sekretaris ekonomi untuk departemen keuangan, Andrea Leadsom, mengatakan kepada Gulf News seperti dikutip Dream dari laman Zawya.
Menurut Leadsom, pemerintah Inggris saat ini dianggapnya sudah melangkah di arah yang tepat untuk menuju pasar keuangan Islam.
Setelah menjadi tuan rumah World Islamic Forum pada tahun lalu, Inggris kemudian menerbitkan sukuk senilai 200 juta pounds. Sukuk ini menempatkan Inggris sebagai negara non muslim pertama yang menerbitkan surat utang syariah.
" Sukuk itu sukses besar. Kami berusaha menyebarkannya di seluruh dunia Islam. Kami anggap itu sebagai komitmen Inggris dalam mendukung pembangunan pasar keuangan Islam," kata Leadsom.
Sukuk pertama Inggris tersebut terbukti mencatat sukses besar. Laju penawaran calon pembeli mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 12 kali. Ini menandakan betapa besarnya minat bank-bank sentral dan perusahaan pengelola dana global.
Meski mencetak sukses besar, pemerintah Inggris menegaskan tidak mempunyai rencana untuk menerbitkan sukuk lagi. Mereka hanya ingin lebih banyak lagi perusahaan dan pemerintah dari negara lain untuk menerbitkan sukuk.
Sebagai pusat keuangan global, London telah menarik sejumlah besar bisnis Islam. Lebih dari US$ 34 triliun hingga 2013 dalam bentuk sukuk telah dilepas di London Stock Exchange.
Namun persaingan dari kota-kota dimana dana Islami berasal semakin meningkat. Kuala Lumpur sedang membangun pamornya sebagai pusat bagi perusahaan asing dalam menerbitkan sukuk di luar pasar domestik mereka. Sementara Dubai telah merevisi peraturannya untuk menarik penerbit sukuk dan perdagangan. (Ism)
Advertisement

Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

