Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, Mengungkapkan Ada Tiga Tantangan Besar Yang Dihadapi Saat Mengembangkan Ekonomi Dan Keuangan Syariah. (Foto: Wapresri.go.id)
Dream – Pemerintah terus mengembangkan beragam kebijakan strategis untuk mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi dan keuangan syariah serta ekonomi digital nasional. Ada tiga tantangan yang dihadapi pemerintah dalam mengembangkan dua sektor ini.
Dikutip dari wapresri.go.id, Jumat 12 Maret 2021, tantangan pertama adalah pengembangan halal value chain. Tantangan ini direspons pemerintah dengan pembentukan kawasan industri halal (KIH), penguatan industri dan UMKM berbasis syariah/halal melalui UU Cipta Kerja, pendirian Bank Syariah Indonesia (BSI), serta perluasan partisipasi masyarakat secara aktif dalam pengembangan ekonomi syariah.
Wapres menyebut, ekosistem halal yang terintegrasi perlu dikembangkan untuk melahirkan industri halal yang efisien.
“ Untuk mendukung ini, pemerintah saat ini terus berupaya memperbanyak pembentukan KIH,” kata Ma’ruf saat meresmikan secara virtual pendirian SHAFIEC, yang bertepatan dengan momentum perayaan Isra Mikraj dan hari lahir keempat UNU Yogyakarta, secara virtual.
Tantangan yang kedua adalah digitalisasi. Pemerintah terus menyediakan dukungan tidak hanya dari sisi regulasi, tetapi juga dari sisi pengembangan infrastruktur untuk menguatkan platform ekonomi digital.
Pemerintah telah mengembangkan program konektivitas digital, seperti Palapa Ring, penyediaan kapasitas satelit multifungsi pemerintah (SATRIA), dan pembangunan menara BTS (Base Transceiver Station). Selain itu, pemerintah juga tengah menyusun Strategi Nasional Ekonomi Digital.
Apalagi, imbuh Ma’ruf, pandemi telah mempercepat perubahan aktivitas ekonomi ke arah digital. Penjualan barang dan jasa serta aktivitas keuangan kini menggunakan platform digital.
“ Oleh karena itu, pengembangan digitalisasi menjadi keharusan dan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah tidak boleh tertinggal dari kemajuan teknologi digital ini,” kata Ma’ruf.
Yang terakhir adalah sumber daya manusia (SDM). Ma’ruf menekankan pentingnya peran kampus dalam melahirkan SDM andal di bidang ekonomi dan keuangan syariah.
Saat ini, Indonesia masih kekurangan SDM di bidang ekonomi dan keuangan syariah. Pemenuhan kebutuhan ini baru dilakukan melalui beragam pelatihan. Dia juga meminta kurikulum disusun dengan menyesuaikan kebutuhan industri.
“ Ke depan, seiring ekonomi dan keuangan syariah yang terus berkembang, maka menciptakan SDM yang benar-benar ahli di bidang ini merupakan suatu kebutuhan,” kata dia.
Advertisement
Konflik Panas di PBNU: Syuriah Bikin Surat Edaran Pemberhentian, Ketum Gus Yahya Sebut Tak Sah

Dukung Tren Lari Marathon, Wamenpora Berharap Semangat Olahraga Terbangun Sejak Dini

Perjuangan Syiar Ustaz Muda di Pulau Minoritas Muslim Samosir

Dulu Hidup Sebagai Tunawisma, Ilmuwan Ijeoma Uchegbu Raih Gelar Tertinggi dari Raja Inggris

Isi Lengkap Fatwa MUI yang Menyatakan Rumah Tinggal Tak Layak Ditagih PBB Berulang Kali


Dulu Hidup Sebagai Tunawisma, Ilmuwan Ijeoma Uchegbu Raih Gelar Tertinggi dari Raja Inggris

Kuliner Ekstrem asal Islandia Ini Pakai Daging Beracun Ikan Hiu Greenland, Berani Makan?



Konflik Panas di PBNU: Syuriah Bikin Surat Edaran Pemberhentian, Ketum Gus Yahya Sebut Tak Sah

Kemang Raya Masuk Daftar 31 Jalan Terkeren di Dunia 2025 versi Time Out, Begini Alasannya

Jisoo BLACKPINK Pamer Rambut Bondol Berponi, Tampil Edgy dan Bikin Heboh Warganet