Ilustrasi
DREAM.CO.ID - Selama ini, teori soal perencanaan keuangan semakin mudah untuk dipelajari. Bukan hanya dari buku, namun internet dan berbagai acara juga kerap membahas mengenai hal ini. Namun, ternyata teori kerap tak sejalan dengan kenyataan.
Rupanya, masih banyak orang yang merasa kesulitan dalam menjalankan teori perencaan keuangan dengan baik. Nah, Head of Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma membagikan beberapa tips sederhana namun sangat efektif untuk menjalankan teori tersebut.
Dilansir dari berita tertulis diterima DREAM, Wildan membagikan tiga tips sederhana yang sangat efektif untuk mulai menjalankan teori perencanaan keuangan. Yang pertama catat semua pendapatan dan pengeluaran.

Dengan mencatat maka kita bisa mengetahui tingkat kesehatan keuangan kita. Kedua, gunakan metode budgeting bulanan 50:30:20. Sebanyak 50 persen dialokasikan untuk kebutuhan dasar, 30 persen untuk keinginan dan membayar cicilan hutang bila ada.
" Kita perlu bijak dalam menentukan pengeluaran apa yang harus kita lakukan. Karena dengan adanya inflasi, kebutuhan hidup akan selalu naik, sementara peningkatan pendapatan tidak secepat peningkatan biaya," papar Wildan.
Terakhir, jangan lupa untuk selalu konsisten membedakan kebutuhan dan keinginan sehingga kita bisa konsisten menjaga kondisi keuangan yang sehat.
Selain itu, dalam hidup kita konsisten menghadapi ketidakpastian seperti sakit, kecelakaan, atau punya kebutuhan darurat. Kondisi ini membutuhkan perlindungan dalam bentuk asuransi maupun pengumpulan dana darurat.
" Kesimpulannya, kita butuh mengatur keuangan dengan tujuan tidak hanya untuk berhemat, tetapi juga mempersiapkan diri menghadapi hal yang tidak pasti, dan menjaga masa depan yang baik," jelas Wildan.
Wildan menjelaskan, materi praktis literasi keuangan ini dirangkum dalam Modul Bijak Keuangan (MOJANG) Easycash seperti piramida perencanaan keuangan, metode budgeting 50-30-20, membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta pentingnya reputasi kredit.
Selain mempersiapkan pengetahuan tentang keuangan, perlu senantiasa waspada terhadap upaya penipuan digital. Pelaku penipuan kini semakin canggih dalam meniru pola komunikasi dan memanfaatkan celah keamanan pribadi.
Ia menegaskan jangan pernah menerima penawaran untuk mengunduh aplikasi di luar App Store atau Play Store. Menurutnya, pola tersebut merupakan salah satu tanda bahaya yang paling umum.
" Di tengah maraknya penipuan digital yang semakin canggih, data pribadi adalah aset paling berharga yang harus dijaga. Jangan pernah membagikan KTP, kontak, atau akses ke galeri kepada aplikasi atau pihak mana pun tanpa verifikasi kuat," jelas Wildan.
" Perlu diingat, sebagian besar penipuan terjadi bukan karena kurangnya teknologi, tetapi karena kurangnya kehati-hatian. Oleh karena itu, lindungi data pribadi seperti kita melindungi uang dan identitas kita," tutupnya.
Advertisement
Kocaknya Para Seleb Cowok Latihan Pilates, Pelatihnya Sampai `Kena Mental`

Update Terbaru Banjir di Aceh: 80 Orang Meninggal Dunia, 70 Orang Hilang

Hore! KAI Tawarkan Diskon 30 Persen Libur Nataru, Berikut Daftar Lengkap Kereta dan Syaratnya

Survei: Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2025 Baru 65,4%

Curah Hujan Masih Tinggi, Aceh Ditetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi


Fenomena “Forever Layoff” Meningkat, Gelombang PHK Kecil tapi Rutin Menghantui Tahun 2026

Pemerintah Kirim 11 Helikopter ke Wilayah Aceh dan Sekitarnya

Curah Hujan Masih Tinggi, Aceh Ditetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Survei: Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2025 Baru 65,4%

Kocaknya Para Seleb Cowok Latihan Pilates, Pelatihnya Sampai `Kena Mental`

Update Terbaru Banjir di Aceh: 80 Orang Meninggal Dunia, 70 Orang Hilang

Hore! KAI Tawarkan Diskon 30 Persen Libur Nataru, Berikut Daftar Lengkap Kereta dan Syaratnya