4 Faktor yang Melanggengkan Bisnis Keluarga

Reporter : Ramdania
Sabtu, 12 September 2015 13:34
4 Faktor yang Melanggengkan Bisnis Keluarga
Bisnis keluarga merupakan bisnis yang rentan kebankrutan. Alih-alih tak mau merusak hubungan, perusahaan pun dikorbankan.

Dream - Penelitian menunjukkan bahwa 30 persen dari bisnis keluarga hanya bisa bertahan hingga ke generasi kedua. Sementara hanya 12 persen yang bisa sampai ke generasi ketiga.

Anda pasti bertanya-tanya apa yang diperbuat oleh 12 persen bisnis keluarga itu hingga bisa turun ke generasi ketiga? Apakah ada faktor tertentu mereka bisa bertahan hingga sekian lama.

Ternyata memang ada beberapa faktor yang membuat bisnis keluarga bisa bertahan hingga ke beberapa generasi, seperti yang dikutip dari Enterpreneur,  Sabtu, 12 September 2015.

1. Kuatnya rasa persatuan dalam keluarga

Keluarga yang bersatu padu jauh lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan biasanya menempatkan kepentingan bisnis dan keluarga di atas kepentingan diri sendiri. Biasanya keluarga membangun persatuan dengan mengutamakan komunikasi di antara mereka. Berikut adalah beberapa hal yang mereka lakukan:

- Mengadakan pertemuan keluarga biasa
- Mendidik anggota keluarga tentang bisnis
- Membangun ketrampilan dalam menyelesaikan konflik
- Belajar tentang komponen komunikasi yang baik

2. Tidak hanya memikirkan keuntungan dan uang

Keluarga yang sukses berkomitmen untuk satu set nilai di luar keuntungan dan uang. Nilai-nilai ini biasanya terwujud dalam bentuk pernyataan misi atau visi.

Sebagai contoh, salah satu keluarga bekerja sama dengan mendefinisikan misinya untuk menciptakan peluang ekonomi bagi karyawan dan masyarakat. Membangun seperangkat nilai-nilai inti ini memberikan anggota keluarga tujuan dan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Keluarga yang memanfaatkan kekuatan ini:

- Menentukan nilai-nilai inti
- Menerjemahkan nilai-nilai ke dalam tindakan
- Menggunakan nilai-nilai untuk membangun budaya yang kuat

3. Memiliki visi terpadu

Tanpa rencana suksesi yang cermat, meneruskan obor dari satu generasi ke generasi berikutnya terasa seperti menyerahkan kotak Pandora yang penuh dengan masalah yang kompleks.

Perencanaan suksesi jauh lebih rumit dari sekedar mencari tahu siapa yang akan menjadi CEO berikutnya. Perubahan manajemen, pajak dan pensiun terkait erat dengan suksesi, dan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, bisnis keluarga yang sukses akan:

- Membangun sebuah dewan independen untuk memberikan pertanggungjawaban kepada manajemen
- Mengatur rencana strategis bisnis secara teratur
- Menyelaraskan strategi dengan nilai-nilai dan visi milik keluarga

4. Mempersiapkan generasi berikutnya

Investasi dalam generasi berikutnya adalah suatu keharusan. Sayangnya, 'investasi' di generasi berikutnya sering disalahartikan sebagai 'menemukan CEO berikutnya'. Ini perangkap umum untuk bisnis keluarga yang mengalami kebangkrutan sebelum jatuh ke generasi berikutnya.

Dalam berbagai kasus, keturunan berikutnya yang bergabung dalam bisnis keluarga hanya untuk menyenangkan orang tua akan menjadi penerus dengan performa buruk dan harga diri yang rendah.

Di bawah kepemimpinan mereka, bisnis, lebih sering daripada tidak, akan gagal. Mereka menjadi rentan terhadap apa yang disebut 'penerus terkutuk'. Generasi 'terkutuk' ini terlalu meniru orang tua mereka. Keluarga multi-generasi sukses menangkal kutukan ini dengan berinvestasi dalam generasi berikutnya dengan:

- Membantu generasi penerus memilih pekerjaan yang sesuai dengan skill/gairah mereka
- Mempersiapkan generasi penerus untuk menjadi pemilik yang bertanggung jawab
- Membimbing generasi penerus untuk bertanggung jawab terhadap kinerja mereka
- Mendidik generasi penerus tentang tantangan kepemimpinan

Beri Komentar