Punya Utang, Lunasi atau Bangun Dana Darurat Dulu?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 12 November 2020 11:13
Punya Utang, Lunasi atau Bangun Dana Darurat Dulu?
Dana darurat ini diperlukan untuk bertahan pada masa darurat.

Dream – Pandemi Covid-19 ini memang membuat kondisi menjadi tidak pasti. Ketidakpastian ini tentu saja berakibat buruk terhadap finansial.

Risiko terburuk pandemi ini adalah kehilangan pekerjaan dan tentu itu bisa membuat finansial terganggu. Tak ada pemasukan memaksa orang-orang untuk menggunakan tabungan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Agar tabungan tetap aman, tentu dana darurat itu diperlukan. Orang-orang pun semakin sadar tentang keberadaan pos yang penting ini.

“ Sekarang menjadi relevan karena tidak tahu ujungnya di mana. Harus punya sejumlah uang untuk pegangan,” kata Financial Trainer QM Financial, Emiralda Noviarti.

Tapi, bagaimana jika ingin memupuk dana darurat, namun masih ada hutang? Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto, menganjurkan untuk melunasi hutang konsumtif terlebih dahulu baru mengumpulkan dana darurat.

“ Yang penting untuk survive, bukan gaya dan kaya, tapi kuat dan sehat,” kata Ligwina.

Dia juga menyarankan untuk membuat keuangan menjadi lebih sehat dengan melunasi hutang konsumtif. Setelah itu, barulah berbicara hal-hal lainnya.

“ Kalau ada hutang konsumtif, nggak usah ngomongin investasi. Lunasin dulu,” kata Ligwina.

1 dari 3 halaman

Dana Darurat Buat Pandemi Mulai Menipis, Ini Trik Cari Cuan Tambahan

Dream – Dana darurat menjadi sesuatu yang penting saat pandemi Covid-19. Keberadaan uang tabungan ini bisa membantu untuk bertahan hidup di tengah biaya hidup yang bertambah di masa penuh tantangan ini.

Financial Trainer QM Financial, Emiralda Noviarti, mengatakan kebanyakan orang masih bisa bertahan dengan uang pegangan antara 1-3 bulan. Setelah itu, mereka akan was-was karena uang simpanan pelan-pelan semakin tipis.

 

 

“ Solusi pendeknya adalah berutang. Namun, ini tidak menyelesaikan masalah. Uang nggak ada, apa yang (dipakai) untuk bayar?” kata Emiralda dalam Media Briefing “ Menjadi Pahlawan Finansial Keluarga: Mencari Peluang di Tengah Resesi”, Senin 9 November 2020.

Dia mendorong masyarakat untuk berbisnis sampingan. Emiralda mengatakan ada empat perubahan perilaku masyarakat selama pandemi dan bisa menjadi peluang untuk mencari cuan.

2 dari 3 halaman

Apa Saja?

Yang pertama, banyak orang tinggal di rumah. Di sana, bermunculan hobi-hobi baru, seperti berkebun atau menghias rumah.

Yang kedua adalah meningkatnya kebutuhan dasar. Orang-orang memerlukan makanan dan produk kesehatan. Selama pandemi ini, kebutuhan produk kesehatan meningkat, seperti disinfektan, vitamin, dan hand sanitizer. Dikatakan bahwa jamu-jamuan dan empon-empon bisa menjadi peluang bisnis

“ Masyarakat juga mencari makanan dan minuman yang sehat,” kata Emiralda.

3 dari 3 halaman

Perkembangan Teknologi

Ketiga, pandemi mendongkrak penggunaan teknologi. Misalnya, saat ini, banyak orang melakukan rapat digital dan melakukan acara-acara secara virtual. Emiralda mengatakan teknologi bisa digunakan untuk mencari cuan. Misalnya, menggunakan teknologi untuk mengajar.

“ Kalau punya kemampuan, ini kesempatannya,” kata dia.

Keempat, adalah emphatic society. Emiralda mengatakan ada kebiasaan yang jarang muncul sebelum pandemi. Misanya, sedekah Jumat. “ Sekarang ada semacam sedekah Jumat,” kata dia.

 

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar