Ilustrasi (Foto: Shutterstock.com)
Dream - Perekonomian global pada tahun 2023 diprediksikan oleh sejumlah pakar akan memasuki jurang resesi akibat kenaikan suku bunga. Hal ini berimbas pada kondisi ekonomi yang tidak menentu, hingga mengganggu pendapatan individu.
Tak ayal, dunia pernah mengalami resesi akibat pandemi Covid-19. Tak sedikit perusahaan yang memutuskan untuk mengurangi karyawan alias PHK, lapangan pekerjaan pun berkurang, hingga roda ekonomi jadi macet.
Mempersiapkan dana darurat menjadi salah satu solusi untuk menghadapi ekonomi yang kian sulit. Dengan adanya dana darurat, kita bisa mengantisipasi pengeluaran tidak terduga dan untuk memenuhi kebutuhan pada saat krisis.
Retail Proposition Division Head Bank OCBC NISP, Chinni Yanti Tjhin, sebagai pelaku di industri perbankan mengatakan dana darurat adalah bagian penting dalam perencanaan keuangan yang sebaiknya tidak dilewatkan.
Dalam istilah sederhananya, dana darurat layaknya menabung, namun perlu konsistensi serta tahu kondisi keuangan finansial diri sendiri.
“ Menabung dana darurat memang bukanlah hal yang mudah. Kuncinya adalah konsisten, dan mengetahui risiko profil masing-masing. Sebagai langkah pertama yang perlu dilakukan adalah cek kondisi finansial Anda, dengan begitu Anda dapat mengetahui anggaran keuangan dan catatan keuangan harian. Sehingga mengetahui berapa kemampuan menabung per bulan,” katanya dalam diskusi Sigap Siapkan Dana Darurat.
Lalu bagaimana cara menghitung dana darurat? Chinni membagikan tiga rules of thumb dari besaran dana darurat yang perlu dikumpulkan di setiap individu. Baik untuk yang masih single maupun sudah menikah.
Jika masih single, kebutuhan dana darurat yang dikeluarkan minimal 3-4 kali dari pengeluaran bulanan.
Jika sudah menikah, kebutuhan dana darurat yang dikeluarkan minimal 6 kali dari pengeluaran bulanan.
Jika sudah menikah dan punya anak, kebutuhan dana darurat yang dikeluarkan minimal 12 kali dari pengeluaran bulanan.
Setelah menghitung berapa pengeluaran dana darurat, individu juga perlu memahami berapa jumlah pendapatan, pengeluaran, serta profil risiko di setiap bulannya.
Sehingga kita bisa memahami cashflow keuangan diri sendiri dan tahu berapa jumlah dana yang bisa disisihkan untuk menyiapkan dana darurat.
Untuk seseorang yang mendapatkan penghasilan dari gaji. Chinni mengatakan dana darurat masuk dalam 20 persen dari pendapatan gaji perbulan, termasuk dana pensiun maupun investasi.
" Dana darurat apa investasi dulu? Saran saya dana darurat dulu, karena dana darurat adalah basic fundamental apalagi yang sudah berkeluarga," katanya.
Kemudian untuk kebutuhan primer seperti biaya hidup masuk dalam 50 persen dari gaji perbulan dan dilanjutkan 30 persen untuk rekreasi atau hiburan.
Satu lagi yang perlu diingat bahwa dana darurat adalah cadangan keuangan yang harus ada saat kita membutuhkannya. Dana darurat pun bisa berupa investasi.
Chinni berpesan, jika memilih menginvestasikan dana cadangan tersebut, pastikan memilih instrumen yang mudah dicairkan. Agar sewaktu-waktu terjadi kondisi darurat, maka dana darurat tersebut mudah diakses.
Dia mencontohkan, instrumen yang belum tepat untuk dana darurat seperti investasi properti tanah yang pastinya akan menunggu waktu lama ketika dicairkan. Begitu pula saham, yang nominal keuangannya bisa saja berubah-ubah.
Advertisement
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Aksi Kakek 74 Tahun Prank Meninggal Dunia Biar Tahu Siapa yang Layat
Kronologi Pencurian Perhiasan 4 Menit di Museum Louvre yang Bikin Geger Prancis
Waspada! 5 Sayuran yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Penyakit Ginjal