Dream – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) belum lama ini merilis kajian terbaru tentang keuangan syariah di Asia. ADB menyebut industri ini masih memiliki prospek yang positif.
Akan tetapi, industri ini masih punya tantangan.
Dilansir dari Salaam Gateway, Senin 27 Agustus 2018, ADB mengatakan perbankan dan keuangan syariah di Asia tumbuh dan berkembang cepat. Benua ini merupakan bagian penting dari ekonomi global serta sistem keuangan syariah.
Perkembangan keuangan syariah tak lepas dari demografis penduduk beberapa negara yang mayoritas beragama Islam, seperti Bangladesh 86 persen, Indonesia 87 persen, dan Malaysia 61 persen.
Aset perbankan dan keuangan syariah di Asia juga lebih besar daripada di Eropa dan Amerika Utara. “ Motor” utamanya adalah Malaysia yang memegang lebih dari 10 persen dari aset perbankan syariah global.
Indonesia, Pakistan, dan Bangladesh punya porsi yang kecil. Namun, pertumbuhan dan perkembangan peraturan mereka dalam beberapa tahun terakhir memungkinkan mereka untuk memperluas volume aset perbankan syariah.
Dalam kerangka pengawasan untuk perbankan dan keuangan syariah di Asia, situasinya beragam. Misalnya, Kazakhstan menerapkan satu kerangka peraturan terpadu untuk semua bank syariah, sementara Indonesia dan Malaysia mengadopsi kerangka peraturan yang serupa untuk bank syariah dan bank konvensional.
ADB mengharapkan pertumbuhan keuangan syariah bisa berkembang di Asia mengingat tiga hal, yaitu banyak negara Asia yang memiliki banyak penduduk Muslim, pemerintah dan otoritas keuangan di beberapa negara yang mempromosikan pengembangan keuangan syariah, serta karakteristik dan stabilitas keuangan produk keuangan syariah yang menarik minat masyarakat, terutama di pasar negara berkembang.
ADB menyebut masih ada tantangan yang harus dihadapi keuangan syariah di Asia. Salah satunya adalah peraturan dan pengawasan yang tak menunjang terkait risiko, misalnya untuk likuiditas.
ADB merekomendasikan otoritas nasional untuk meningkatkan jaring pengaman dan kerangka kerja resolusi untuk keuangan syariah.

Tantangan selanjutnya adalah tak ada pasar sukuk sekunder yang aktif dan likuid di pusat keuangan syariah di Asia. ADB mencatat hanya Iran dan Malaysia yang memiliki pasar uang syariah yang aktif di pasar sekunder sementara pasar yang lain terus berjuang untuk menjaga likuiditasnya.
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari




Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia

Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia

Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia

Siiru Jalin Kerja Sama Strategis dengan BPKH Limited untuk Perkuat Ekosistem Umrah Mandiri Indonesia
