Dream - Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan akan naik lagi. Hal ini dipicu respon positif konsumen dan investor terhadap upaya pemerintah memperbaiki investasi dan reformasi struktural.
Kabar baik itu muncul dari laporan terbaru Asia Development Bank (ADB) seperti dikutip Dream dari keterangan tertulisnya, Kamis, 31 Maret 2016.
" Di tengah gejolak pasar keuangan global, berbagai reformasi ekonomi yang dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo telah mampu memperkuat kepercayaan pasar dan membawa hasil positif,” ujar Steven Tabor, kepala perwakilan ADB di Indonesia.
ADB menilai Indonesia harus tetap mempertahankan program investasi yang ambisius guna memperdalam dan mempertahankan momentum reformasi tersebut. Hal itu demi meningkatkan produktivitas, menarik investasi, dan mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan yang baru.”
Dalam publikasi ekonomi tahunannya yang bertajuk Asian Development Outlook (ADO) 2016, ADB memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan makin membaik dari 4,8 persen pada 2015 menjadi 5,2 persen tahun ini, dan meningkat menjadi 5,5 persen pada 2017.
Prakiraan ini menyusul penurunan pertumbuhan di Indonesia selama 5 tahun yang lalu.
Investasi publik diproyeksikan meningkat pada 2016, seiring menguatnya momentum dari berbagai proyek infrastruktur baru yang dimulai tahun lalu. Belanja modal publik yang lebih tinggi dan reformasi yang berjalan untuk menderegulasi ekonomi akan memberikan peluang tambahan bagi investasi swasta.
Konsumsi rumah tangga diprediksi naik pada 2016, sedangkan permintaan eksternal neto diprediksi tidak berkontribusi terhadap pertumbuhan.
Meski awalnya berjalan lambat, ADB menilai investasi publik naik tajam pada paruh kedua 2015 ketika sebagian besar program investasi telah berjalan.
Reformasi kebijakan pemerintah yang sedang berjalan diperkirakan akan terus menstimulasi investasi swasta, terutama dalam jangka menengah.
Dalam jangka panjang, tantangan bagi Indonesia antara lain adalah untuk mendiversifikasikan kegiatan ekonomi guna mengurangi ketergantungan pada sejumlah kecil komoditas. Steven Tabor menyatakan bahwa ini adalah langkah penting dalam konteks melemahnya permintaan global terhadap komoditas.
“ Hal-hal yang dapat membantu antara lain adalah perluasan sektor manufaktur, serta juga fokus pada berbagai sektor yang dapat memdorong pertumbuhan tinggi, seperti pariwisata, pertanian bernilai tambah tinggi, perikanan laut, budidaya perairan, dan e-commerce.”
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN