Gaji Pegawai AirAsia Dipotong 75% Karena Dampak Corona

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 14 April 2020 14:36
Gaji Pegawai AirAsia Dipotong 75% Karena Dampak Corona
Direksi dan pendiri AirAsia menyatakan takkan menerima gaji selama wabah Covid-19 terjadi.

Dream – Pendiri group AirAsia Malaysia tidak akan menerima gaji sebagai dampak dari pandemik Covid-19 yang membuat kegiatan traveling masyarakat dunia turun drastis. Selain jajaran petinggi perusahaan, AirAsia juga terpaksa memangkas gaji para staf dengan kisaran antara 15-75 persen.

Tony Fernandes salah satu pendiri Group AirAsia mengunggah sebuah narasi di instagram pribadinya bahwa dia dan Ketua Eksekutif Kamarudin Meraun tidak akan menerima gaji selama masa pandemi ini.

" Sementara untuk para staf dari seluruh bisnis partner telah setuju menerima pengurangan gaji sementara antara 15-75 persen tergantung pada senioritas, untuk membagikan dampaknya pada bisnis kamis," tulis Toni di akun Instagram @tonyfernandes, dikutip Selasa 14 April 2020.

Maskapai yang mendapat penghargaan sebagai maskapai berbiaya murah terbaik di dunia ini mengaku pemasukan perusahaan sama sekali tak ada selama Pandemik Covid-19. Sebanyak 96 persen pesawatnya tak beroperasi dan hanya terparkir di hanggar.

“ Kami masih memiliki komitmen keuangan yang signifikan bagi pemasok bahan bakar dan agen penyewaan,” kata dia.

1 dari 7 halaman

Berusaha Pertahankan Staf

Maskapai ini tetap berusaha mempertahankan semua stafnya dan mendesak para pelanggan untuk menerima penawaran kredit penerbangan yang di refund alih-alih pengembalian uang.

Tony juga mengingatkan para pelanggannya bahwa perusahaan melakukan segala cara untuk menanggulangi masalah ini. Dia mengakui AirAsia belum pernah mengalami hal mengerikan seperti saat ini.

Pihak AirAsia mengaku sekitar 600 pelanggan tidak sabar untuk terbang lagi bersama AirAsia setelah pandemi ini usai. Tetapi untuk saat ini, Tony mengingatkan para pelanggan untuk tetap bersabar dan tetap berada dirumah.

AirAsia diketahui telah berhenti terbang sejak Maret lalu dan sebagian besar pesawatnya telah diparkir di kantor pusat Kuala Lumpur hingga 31 Mei 2020.

2 dari 7 halaman

Isi Pesan Bos AirAsia

      View this post on Instagram

We are #inthistogether

A post shared by Tony Fernandes (@tonyfernandes) on

3 dari 7 halaman

Bos AirAsia Rekam Pemandangan Memprihatinkan di Bandara Malaysia

Dream – Meski menjalani masa karantina mandiri, pendiri maskapai penerbangan Air Asia, Tony Fernandes, masih terus memantau bisnisnya. Di ketahui sektor transportasi udara memang menjadi bisnis yang paling terpukul karena pandemi virus corona Covid-19. 

Larangan bepergian yang ditetapkan banyak negara membuat penumpang pesawat Bisnis penerbangan merosot tajam. Kondisi bandara juga sepi pengunjung. Maskapai penerbangan bahkan sampai banting harga demi menarik penumpang.

Pemandangan inilah yang dilihat Tony saat merekam kondisi Bandara Kuala Lumpur International Airpot (KLIA) belum lama ini. Lewat akun Instagram Tony Fernandes, Tony mengaku belum pernah melihat pemandangan memprihatinkan seperti terekam dalam videonya itu.

 

 

“ Tak seperti Bandara Internasional Kuala Lumpur, tapi kami sedang bekerja sama dengan Bandara Malaysia sekarang,” tulis Fernandes dalam bahasa Inggris.

Dalam videonya yang diduga diambil dari pesawat saat sedag melintas Bandara KLIA, terlihat puluhan pesawat terparkir rapi di apron Bandara. Hampir semua apron terisi pesawat.  

“ Tak pernah melihat banyak pesawat yang parkir, tapi, begitulah hidup," tulisnya

Meski prihatin dengan kondisi tersebut, Tony optimistis kondisi bisa kembali seperti sedia kala.

" Kami tetap tersenyum dan (berpikir) positif kondisi akan membaik."

5 dari 7 halaman

AirAsia Tarik Penjualan dari Traveloka

Dream – AirAsia telah menarik penjualannya secara permanen dari agen travel online, Traveloka. Penarikan ini meliputi seluruh rute penerbangan di semua jaringan AirAsia.

Dikutip dari keterangan tertulis AirAsia yang diterima Dream, Senin 4 Maret 2019, keputusan ini didasari hilangnya tiket AirAsia secara misterius di Traveloka untuk kedua kalinya dalam dua minggu terakhir.

“ Hilangnya penerbangan kami tentunya mencederai kerja sama antara AirAsia dan Traveloka,” kata Direktur Utama AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan, di Jakarta.

Dia mengatakan hilangnya tiket AirAsia dari Traveloka untuk pertama kalinya terjadi tanggal 14-17 Februari 2019, yang bertepatan dengan masa peningkatan taraf (upgrade) sistem pemesanan pada tanggal 16 Februari 2019 yang berlangsung selama 13 jam.

 

 

Traveloka kemudian merujuk pada 13 jam masa perbaikan ini, sebagai alasan hilangnya penerbangan AirAsia dari situs mereka ketika menjawab pertanyaan pelanggan.

Namun, penerbangan AirAsia kembali hilang untuk yang kedua kalinya dari Traveloka tanpa penjelasan pada 2 Maret 2019 jauh setelah upgrade sistem AirAsia selesai.

“ Pihak Traveloka seperti tidak menunjukkan itikad baik. Traveloka menolak memberikan penjelasan resmi meskipun sebelumnya kami telah beberapa kali mencoba meminta klarifikasi,” kata dia.

Dendy mengatakan peniadaan beberapa penerbangan menunjukkan sikap yang diskriminatif dan berat sebelah.

Pihaknya telah mengamati pesan-pesan pelanggan di jejaring sosisal tentang ketidaktersdiaan tiket AirAsia. Pesan ini justru direspons dengan rekomendasi untuk memesan tiket maskapai lain.  Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan,

“ Oleh karena itu, sebagai bentuk solidaritas, AirAsia secara grup menarik penjualan seluruh tiket AirAsia dari Traveloka efektif mulai saat ini,” kata dia. 

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari Traveloka terkait hilangnya AirAsia dari aplikasi ticketing dan booking hotel itu. Belum ada pihak Traveloka yang memberikan tanggapan terkait tudingan AirAsia. 

6 dari 7 halaman

Langsung Pesan dari Situs AirAsia

Dendy menyarankan masyarakat membeli tiket AirAsia langsung di situs airasia.com atau aplikasi mobile AirAsia.

“ Situs airasia.com dan aplikasi mobile AirAsia merupakan pilihan yang lebih baik dimana traveler dapat memesan tiket langsung dari kami di harga yang paling murah, mendapatkan jatah bagasi 15 Kg untuk penerbangan domestik di Indonesia, serta mendapatkan promosi diskon hotel,” kata dia.

Dendy mengatakan kompetisi seharusnya bebas dan adil. Dengan begitu, konsumen bisa diuntungkan dengan penawaran yang lebih baik.

“ Jangan sampai monopoli membunuh kompetisi dan membuat para traveler menjadi dirugikan,” kata dia.

7 dari 7 halaman

Tanggapan Traveloka

Public Relations Director Traveloka, Sufintri Rahayu, angkat bicara tentang sikap AirAsia. Sufintri mengatakan pihaknya memprioritaskan kerja sama yang berkelanjutan dengan para pemangku kepentingan, termasuk para mitra. Pihaknya menyayangkan keputusan AirAsia yang menarik semua penjualan tiketnya di platform mereka.

“ Untuk itu, Traveloka menyayangkan keputusan salah satu mitra maskapai kami, yaitu AirAsia, untuk menarik penjualan tiket di platform kami,” kata dia.

Sufintri mengatakan pihaknya meminta waktu untuk berdialog dengan AirAsia sejak akhir pekan ini. Tujuannya untuk mendapatkan solusi terbaik untuk kedua belah pihak.

Sebagai komitmen Traveloka dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, saat ini kami terus berupaya agar pelanggan dapat kembali menikmati pilihan maskapai yang selama ini tersedia,” kata dia.

Beri Komentar