Anggarkan Rp1,8 Miliar Bangun Kolam Renang di Kantor, Begini Penjelasan BSSN

Reporter : Alfi Salima Puteri
Jumat, 5 November 2021 19:45
Anggarkan Rp1,8 Miliar Bangun Kolam Renang di Kantor, Begini Penjelasan BSSN
Kolam renang tersebut akan berlokasi di komplek gedung BSSN di Sentul, Kabupaten Bogor.

Dream - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tengah menjadi sorotan lantaran menganggarkan Rp1,8 miliar untuk pembangunan kolam renang di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Anggaran tersebut tercantum dalam laman LPSE BSSN dengan tanggal pembuatan 20 Oktober 2021.

Terkait pos dana ini, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN, Christyanto Noviantoro, menjelaskan kompleks Gedung BSSN berlokasi di Sentul difungsikan sebagai Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusbang SDM). Gedung tersebut akan menjadi lokasi pendidikan dan pelatihan.

" Pusbang SDM menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi personil keamanan siber dan sandi di lingkungan BSSN, Kementerian/Lembaga, TNI/Polri, serta pemerintah daerah," ujar Christyanto, dikutip dari Liputan6.com.

Christyanto mengatakan pembangunan kolam renang di kantor BSSN Sentul ini sudah sesuai dengan analisis kebutuhan. Nantinya kolam renang difungsikan sebagai sarana olahraga air bagi peserta diklat untuk menjaga kebugaran saat mengikuti masa pelatihan.

" Pembangunan kolam renang dilakukan melalui mekanisme tender pada situs LPSE BSSN dan diselenggarkan sesuai dengan Pepres Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah," tegas dia.

1 dari 3 halaman

Sudah Masuk Masa Sanggah

Sebagai informasi, tahap tender pembangunan kolam renang saat ini telah memasuki masa sanggah. Paket pembuatan kolam renang di Kantor BSSN Sentul itu memiliki kode tender 2395491 dengan sumber dana berasal dari APBN 2021.

" Nama tender: Pembuatan Kolam Renang Kantor BSSN Sentul," demikian informasi yang tertera di laman LPSE BSSN.

Dalam situs tersebut tertulis nilai pagu paket sebesar Rp1.800.000.000 dan nilai HPS paket senilai Rp1.789.798.700. Kemudian, lokasi pengerjaan proyek ini akan dilaksanakan di BSSN Sentul, Jalan Raya Cijayanti, Cijayanti, Babakan Madang, Kabupaten, Bogor, Jawa Barat.

2 dari 3 halaman

Kepala BSSN Ingatkan Ada Serangan Siber Bisa Hancurkan Budaya dan Agama

Dream - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengungkapkan adanya ancaman siber yang menyerang kepentingan Indonesia.

“ Jadi kita prioritas mengamankan itu dan tentu kalau kita lihat dengan kehadiran BSSN, kita sedang dan akan terus membangun kekuatan kita di dunia atau di ruang siber ini untuk melaksanakan tugas melindungi bangsa ini, dan juga tentu ancaman-ancaman yang lain akan banyak di situ,” kata Hinsa, dilaporkan laman Setkab, Rabu, 4 Desember 2019.

Hinsa mengatakan, ruang siber rentan peretasan. Jaringan internet dapat diretas dengan malware.

“ Tugas pokok BSSN adalah menyakinkan supaya semua jaringan dimana proses bisnis atau ekonomi digital itu berlansung berjalan harus yakin bahwa itu aman,” ujar dia.

Hinsa mengatakan, ditinjau dari sasaran serangan siber itu ada yang bersifat fisik dan non-fisik. Serangan fisik, yaitu infrastruktur kritikal seperti listrik yang menggunakan internet dan suatu saat itu diserang maka kacaulah sistem distribusi listrik akan kacau.

Sementara dampak serangan non-fisik, yaitu distribusi hoaks. “ Ini tidak mungkin BSSN sendiri Ini adalah tugas kita semua,” ujar dia.

Hinsa mengingatkan, saat ini ada masalah yang lebih besar, yaitu serangan siber yang bisa meruntuhkan nilai-nilai budaya, nilai-nilai agama, dan mungkin kepada pemerintah.

“ Kita ingin adanya BSSN nilai-nilai Pancasila Justru lebih tersosialisasikan bisa sampai pada masyarakat kita dan memahaminya seutuhnya,” ujar dia.

3 dari 3 halaman

1,5 Juta Serangan Siber Terjadi di Indonesia Sepanjang 2019

Dream - Serangan siber di Indonesia terus meningkat. Selama 2019, sebanyak 1,5 juta serangan siber terjadi di Indonesia.

Dilaporkan Kaspersky, serangan siber di Indonesia itu meningkat dari tahun lalu.

Selain Indonesia, Kaspersky mencatat, web phising terjadi selama paruh pertama 2019. Tiga negara lain yang mengalami serangan tertinggi yaitu, Filipina, Vietnam dan Malaysia. Total terjadi 11 juta serangan siber.

Serangan web pishing disebut sebagai ancaman lama, namun terbilang efektif. Serangan ini nyata di Asia Tenggara dan tidak menunjukkan tanda-tanda memudar dalam waktu dekat.

" Boleh diakui atau tidak, wilayah ini terdiri dari banyak populasi muda dan sangat mobile, kita perlu memberikan edukasi tentang risiko serangan dasar seperti phishing," ujar Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara.

Filipina tercatat terjadi 17,3 persen serangan siber. Serangan ini meningkat dibanding pada periode pertama tahun lalu yang sebesar 10,449 persen.

 

Beri Komentar