Ilustrasi
Dream - Sebagai salah satu negara terkaya dunia, Arab Saudi menghadapi masalah besar dengan rontoknya harga minyak mentah. Bahkan Saudi tahun ini bakal menjadi negara pencari utang terbesar di jazirah Arab.
Standard & Poor's Rating Service memperkirakan 13 negara Timur Tengah dan Afrika Utara tahun ini kemungkinan bakal membutuhkan utang jangka panjang asing seitar US$ 134 miliar.
Angka ini sebetulnya lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai US$ 143 miliar, dibawah perkiraan S&P sebesar US$ 68 miliar.
Diantara negara-negara arab yang membutuhkan utang, Mesir, Arab Saudi, dan Irak akan menjadi pengutang terbesar. Pencarian pinjaman ini membuat tingkat utang di kawasan ini meningkat US$ 16 miliar pada akhir 2016 menjadi US$ 667 miliar.
S&P menyebut penurunan pinjaman komersial jangka panjang pada 2016 dibandingkan 2015 dipicu berkurangnya utang dari pemerintah Mesir.
Sekitar 40 persen atau US$ 53 miliar dari penerbitan utang akan digunakan untuk refinancing utang yang jatuh tempo.
" Kami memperkirakan porsi utang Arab Saudi diantara negara Timur Tengah mencapai 70 persen pada 2016. Ini menempatkannya sebagai negara penerbit surat utang komersial terbesar kedua di wilayah ini," ungkap S&P
Advertisement

Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget

