Arab Saudi Jadi Pencari Utang Terbesar di 2016

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 4 Maret 2016 13:01
Arab Saudi Jadi Pencari Utang Terbesar di 2016
Kebutuhan pinjaman komersial ini tak lepas dari upaya pemerintah Saudi menekan defisit anggaran

Dream - Sebagai salah satu negara terkaya dunia, Arab Saudi menghadapi masalah besar dengan rontoknya harga minyak mentah. Bahkan Saudi tahun ini bakal menjadi negara pencari utang terbesar di jazirah Arab.

Standard & Poor's Rating Service memperkirakan 13 negara Timur Tengah dan Afrika Utara tahun ini kemungkinan bakal membutuhkan utang jangka panjang asing seitar US$ 134 miliar.

Angka ini sebetulnya lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai US$ 143 miliar, dibawah perkiraan S&P sebesar US$ 68 miliar.

Diantara negara-negara arab yang membutuhkan utang, Mesir, Arab Saudi, dan Irak akan menjadi pengutang terbesar. Pencarian pinjaman ini membuat tingkat utang di kawasan ini meningkat US$ 16 miliar pada akhir 2016 menjadi US$ 667 miliar.

S&P menyebut penurunan pinjaman komersial jangka panjang pada 2016 dibandingkan 2015 dipicu berkurangnya utang dari pemerintah Mesir.

Sekitar 40 persen atau US$ 53 miliar dari penerbitan utang akan digunakan untuk refinancing utang yang jatuh tempo.

" Kami memperkirakan porsi utang Arab Saudi diantara negara Timur Tengah mencapai 70 persen pada 2016. Ini menempatkannya sebagai negara penerbit surat utang komersial terbesar kedua di wilayah ini," ungkap S&P

Beri Komentar