Ilustrasi
Dream - Pasar asuransi syariah (Takaful) dunia tumbuh mengesankan dengan kenaikan dua digit dari 18 persen selama periode 2007-2012. Namun di balik prestasi itu, industri asuransi dengan prinsip Islami ini menyimpan persoalan cukup serius.
Deloitte Timur Tengah dan IRTI-IDB Group menemukan, industri takaful dunia masih menghadapi tantangan inkonsistensi dan interpretasi, yang saling bertentangan di seluruh wilayah hukum negara-negara pendukungnya.
Menurut Joe El Fadl, partner di Industri Jasa Keuangan Deloitte Middle East mengatakan, upaya memperkuat kerangka peraturan industri asuransi syariah membutuhkan usaha serius dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan industri.
Di enam pasar utama industri Takaful yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Malaysia, Indonesia dan Pakistan, laporan Deloitte menemukan adanya kesenjangan praktik dan penawaran produk Takaful.
Di antara temuannya itu, Deloitte menyebut adanya kekurangan penawaran dan keragaman produk asuransi syariah. Alhasil, bisnis asuransi syariah bergerak jauh di bawah penetrasi yang ditargetkan di enam negara itu.
" Agar industri asuransi syariah mampu membuat dampak di pasar global dan bersaing head-to-head dengan industri besar sejenis, perusahaan-perusahaan asuransi syariah perlu bergerak melampaui wilayah produk keluarga ke produk yang tumbuh secara riil seperti logistik dan penerbangan," kata Daud Vicary Abdullah, Presiden dan CEO INCEIF - The Global University of Islamic Finance seperti dikutip dari laman Zawya, Senin, 8 Desember 2014.
John Board, Rektor Henley Business School di Inggris bahkan yakin industri keuangan syariah bisa menjadi pemimpin industri asurans dan tumbuh menjadi sesuatu yang luar biasa. " Laporan ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan umum untuk meningkatkan kesadaran dan kebutuhan asuransi pribadi," katanya.
Selain enam pasar utama di Timur Tengah dan Asia Tenggara, Deliotte melihat Afrika sebagai ceruk pasar yang sedang berkembang, khususnya Kenya, Nigeria dan Tunisia. Di tiga negara ini, industri asuransi syariah masih dalam tahap awal.
" Industri asuransi syariah siap meluas di luar pasar tradisional seperti Malaysia dan negara Teluk. Potensi bisnis signifikan yang belum dimanfaatkan ada di Indonesia, Turki, Nigeria, Mesir, negara-negara Afrika Utara dan Eropa (Inggris, Perancis dan Jerman)," kata Sohail Jaffer, Deputi CEO FWU Group. (Ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN