Ilustrasi
Dream - Pebisnis mau tau mau harus segera mengembangkan situsnya yang lebih ramah smartphone. Jika tidak, bersiaplah situs Anda ketinggalan dari pesaing yang sudah maju lebih cepat.
Kebijakan baru Google ini rencananya akan mulai berlaku hari ini, Selasa, 21 April 2015.
Mengutip laman businessinsider, perusahaan pencari raksasa Google akan mengubah hasil pencarian website berdasarkan keramahannya pada pengguna mobile.
Selama ini, 60 persen pengguna situs internet mendapatkan pencarian dari perangkat mobile.
Situs-situs yang belum memiliki tampilan teks dan format perangkat mobile diyakini bakal menjadi korban.
" Kami akan memamfaatkan faktor keramahan mobile sebagai indikator pemeringkatan. Perubahan ini akan mengubah metode pencarian di perangkat mobile dengan berbagai bahasa di dunia dan berdampak signifikan pada hasil pencarian," ujar Google dalam pengumumannya.
Tak pelak kebijakan Google ini ditanggapi sinis sejumlah pelaku industri website.
" Kebijakan ini dinamakan Mobile-geddon karena dampak kekacauan yang akan terjadi pada jutaan website di seluruh dunia," kata CEO perusahaan pengembang website Duda, Itai Sadan.
Menurut Sadan, banyak pebisnis skala kecil akan terkejut engan kebijakan baru Google ini. Jumlah pengunjung situs mereka akan turun drastis.
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi