Indeks Syariah Gagal Bertahan.
Dream - Mengawali perdagangan perdana di tahun 2019, indeks syariah tergelincir. Ketiga indeks syariah tak bisa mempertahankan penguatannya akibat sentimen negatif yang dipantau pelaku pasar jelang tahun Pemilu ini .
Papan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 2 Januari 2019, mencatat Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), terpeleset 0,760 poin (0,41%) ke level 183,238.
ISSI bergerak naik turun setelah dibuka menguat di 184,037. ISSI berada di level tertinggi di 184,268 dan terendah di 182,767.
Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), turun 0,307 poin ke level 684,916. Koreksi juga dialami Indeks JII70 yang melemah 0,547 poin (0,24%) ke 227,001.
Dibuka menguat di awal perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tak bisa melawan tekanan jelang penutupan. IHSG merosot 13,323 poin (0,21%) ke level 6.181,175.
Mayoritas indeks sektoral melemah. Investor lebih suka melepas saham pertambangan dan industri dasar. Kedua indeks sektor ini terkoreksi paling dalam masing-masing 1,61 persen dan 1,04 persen.
Penguatan indeks barang konsumsi 0,40 persen dan 0,19 persen tak cukup kuat menahan laju pelemahan.
Saham UNVR menguat di perdagangan perdananya di tahun 2019 dengan naik Rp900. Top gainer emiten syariah lainnya adalah SKRN yang naik Rp111, PTPP Rp105, BLTZ Rp100, dan MGRO Rp100.
Sebaliknya, saham INAF memimpin daftar top losser usai melemah Rp900. Diikuti FIRE Rp500, INTP Rp350, PCAR Rp350, dan NIKL Rp290.
Dari pasar uang, kurs dolar AS terhadap rupiah malah menguat. Pada pukul 16.27, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah naik 122 poin (0,84%) ke level Rp14.512.
Advertisement


IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget