Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Orangtua senantiasa mendoakan buah hatinya. Terutama di bulan Ramadan seperti saat ini, ketika doa-doa tulus diijabah oleh Allah SWT. Ada salah satu yang penting untuk dilantunkan setiap hari, yaitu keselamatan anak bahkan hingga cucu.
Lafal doa ini dianjurkan dibaca oleh orangtua sebelum sholat Subuh. Berikut bacaan doaanya:
All?humma bi hurmatin nabiyyi, wal Hasan, wa akh?h, wa ummih, wa ab?h, wa najjin? minal ghammil laz? f?h, y? Hayyu, y? Qayy?mu, y? dzal jal?li wal ikr?m. Wa as’aluka an tuhyiya qalb? bi n?ri ma‘rifatika abadan, abadan. Y? rasulall?h, ya Allah (3 kali), bi rahmatika y? arhamar r?him?n, walhamdulill?hi rabbil ‘?lam?n.
Artinya, “ Ya Allah, demi kehormatan Nabi Muhammad SAW, Hasan, saudaranya, ibunya, dan bapaknya, selamakanlah aku dari kebingungan yang ada di dalamnya. Wahai Zat yang hidup, wahai Zat yang maha tegak, wahai Zat yang maha besar dan mulia, aku memohon kepada-Mu agar menghidupkan hatiku dengan cahaya makrifat-Mu selamanya, wahai Rasulullah, ya Allah (3 kali), dengan rahmat-Mu, wahai Zat yang maha pengasih. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,” (Lihat Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa tahun], halaman 50).
Sumber: NU.or.id
Dream - Anak yang saleh dan saleha merupakan satu amalan yang tak putus meskipun seseorang setelah meninggal dunia. Hal inilah yang membuat orangtua selalu berusaha agar anak dan keturunanya menjadi saleh dan saleha.
Bagaimana caranya agar anak menjadi generasi yang saleh/ saleha? Tentunya orangtua harus berikhtiar dan berdoa. Salah satu wirid diajarkan Kiai Arwani yang merupakan ulama masyhur di Indonesia, terlebih di Pulau Jawa.
Dikutip dari NU Online, Kiai Arwani terkenal dengan karyanya kitab Faidlul Barakât fî Sab'il Qirâ'at yang aplikatif dan mudah dicerna untuk orang yang belajar mendalami AlQuran.
Kedua putra Kiai Arwani sendiri, yakni KH Ulin Nuha dan KH Ulil Albab selain alim juga ahli Alquran. Mereka hafal Alquran hingga masing-masing tuntas mengaji secara tatap muka (musyafahah) dengan tujuh macam bacaan imam (qira'at sab'ah) kepada ayahandanya sendiri.
Merasa penasaran atas apa amalan yang dilakukan oleh Kiai Arwani. KH Ma'ruf Irsyad asal Kudus mencoba bertanya kepada Kiai Arwani.
" Mohon maaf, Mbah. Ada amalan apa yang panjengan lakukan sehingga anda diberikan Allah putra-putra yang nurut, ahli Qur'an, baik akhlaknya," begitu kira-kira kata Kiai Ma'ruf saat bertanya. Kemudian Kiai Arwani menjawab bahwa membaca doa tiga kali setiap usai salat.
Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a'yunin waj'alna lilmuttaqina imama.
Artinya: “ Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, istri-istri kami, dan keturunan-keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa" (QS al-Furqan: 74).
Selengkapnya baca di sini.
Dream - Mendidik dan mengurus anak merupakan proses panjang yang pastinya sangat menguras emosi. Dibutuhkan kesabaran dan sebagai muslim kita juga harus mempelajari nilai-niai Islam sebagai dasar dalam mengurus anak.
Salah satunya sebagai orangtua seemosi apapun jangan sampai mengucap sumpah buruk atau menyumpahi anak. Dalam Islam ada larangan menyumpahi anak. Dikutip dari Bincangsyariah.com, Musthafa al-Adawy dalam Fiqh Tarbiyat al-Abna mengatakan hendaknya orangtua berhati-hati dengan apa yang diucapkan jangan sampai melaknat anak saat emosi dan marah, hal tersebut sangat dikecam oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis.
“ Janganlah kalian menyumpahi diri kalian sendiri, jangan pula menyumpahi anak-anak kalian, dan jangan menyumpahi harta-harta kalian. Agar (doa tersebut) tidak bertepatan dengan saat-saat di mana Allah memberikan dan mengabulkan doa dan permintaan kalian.” (H.R. Muslim, Abu Dawud)
Dalam hadis tersebut Nabi melarang para orangtua untuk melaknat anak-anaknya, karena jika sampai dikabulkan oleh Allah SWT dan hal buruk menimpa kepada anak-anak mereka maka hal itu pasti akan menimbulkan penyesalan yang amat sangat. Allah SWT berfirman:
“ Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa”. (Q.S. Al-Isra; 11).
Imam al-Tabari dalam tafsirnya mengatakan terkadang manusia memang terlalu tergesa-gesa mengucapkan doa buruk saat marah. Padahal bisa saja sumpah serapah hanyalah luapan emosi sesaat saja.
Allah SWT lebih mengetahui apa yang ada di dalam hati hambanya karena bagaimana pun secara naluri orangtua selalu ingin melindungi dan menyayangi anaknya, karena itu pada keadaan tertentu itu tidak dikabulkan atas rahmat Allah kepada hambanya.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Advertisement
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
Shandy Aulia Sampai Sewa Makeup Artist untuk Foto Paspor dan Visa, Hasilnya Wow Banget!
Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Akun Instagramnya Setelah `Dicerai` PSSI
Bahas Arah Kebijakan Ekonomi, Prabowo Adaptasi Ajaran Ayahnya
10 Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Dunia 2025, CR7 atau Messi Paling Tajir?
Waspada Fake Service, Begini Cara Bedakan Layanan Resmi dan Palsu Barang Elektronik
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Kisah Evan Haydar dari Gresik, Dulu Buruh Pabrik Kini Jadi HR Tesla
10 Ribu Orang Antre untuk Mencoba Chip Otak Bikinan Perusahaan Elon Musk
8 Destinasi Wisata Alam Terbaik di Asia Versi Agoda, Ada Megamendung
Studi: Industri Kripto Berpotensi Ciptakan 1,22 Juta Lapangan Kerja di Indonesia
7 Rekomendasi Warna Rambut yang Cocok untuk Kulit Kuning Langsat, Biar Tampil Glowing Alami!