Ilustrasi
Dream - Dalam kehidupan sosial, setiap orang pasti membutuhkan bantuan orang lain. Bahkan tak terlepas dari yang namanya utang piutang. Kebutuhan yang mendesak memaksa sebagian orang meminjam barang atau uang kepada orang lain yang dianggap lebih mampu.
Dalam ajaran Islam, muamalah tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara membayarnya melalui jual-beli, sewa-menyewa, upah-mengupah, pinjam-meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat dan lain-lain memang diperbolehkan. Hal ini termasuk utang.
Tapi dibutuhkan kehati-hatian dalam utang. Sebab, utang dapat menjadi penghalang seseorang masuk surga atau justru terjerumus ke dalam neraka.
Orang yang mati dalam keadaan berutang disebut akan terhalang dan tertunda dari masuk surga. Rasulullah SAW juga mengatakan jika semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni dosanya oleh Allah kecuali utangnya.
Dalam hadis yang diriwayatkan Muslim dijelaskan betapa pentingnya menyelesaikan urusan utang piutang sebelum ajal menjemput. Sebab, pahala kebaikan orang yang meninggal dalam keadaan berutang akan hilang karena utangnya.
Lalu bagaimana cara menyelsaikan utang-utang yang kita rasa tak mampu dilunasi sebelum meninggal? Baca penjelasannya lebih lanjut di sini.
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera
