Bebaskan Visa 45 Negara, Jokowi Yakin Wisman Naik 2 Kali Lipat

Reporter : Ramdania
Senin, 15 Juni 2015 14:00
Bebaskan Visa 45 Negara, Jokowi Yakin Wisman Naik 2 Kali Lipat
Aturan bebas visa bakal 'pancing' wisatawan asing makin banyak.

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap, keputusannya memberikan bebas visa kunjungan bagi wisatawan mancanegara (wisman) daril 45 negara akan memperbesar jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, tidak terkecuali Bali.

“ Jadi diharapkan dengan bebas visa ini, wisatawan yang datang ke kita akan semakin besar, dan tahun 2019 diharapkan jumlah wisman yang datang ke Bali sekitar 10 juta. Karena target nasional double. Bali sekarang 4 juta, double saya 9 juta,” kata Jokowi dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pada pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-37, di Taman Budaya (Art Center), Denpasar, Bali, akhir pekan lalu.

Seperti dikutip dalam situs Sekretariat Kabinet, Senin 15 Juni 2015, ke-45 negara yang diberikan fasilitas bebas visa kunjungan ke Indonesia itu, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2015 adalah 9 (sembilan) negara ASEAN, yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Vietnam, Laos, dan Myanmar.

Lima negara Asia Timur, yaitu RRT, Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Makau; 5 (lima) negara Timur Tengah; Qatar, UEA, Bahrain, Kuwait, dan Oman. Dua negara Afrika; Afrika Selatan dan Maroko.

Ada juga 17 negara Eropa, yaitu Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Itali, Spanyol, Swis, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hungaria, Ceko, dan Rusia; dan 4 (empat) negara Pasifik; Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, dan Meksiko. Dan terakhir, tiga negara Amerika Latin, yaitu Cile, Peru, dan Ekuador.

Terkait penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali itu, Jokowi mengemukakan, kebudayaan sampai batas-batas tertentu ditampilkan untuk kemudian memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Artinya, lanjut Jokowi, pembangunan kebudayaan akan memperkuat pembangunan pariwisata dan pembangunan pariwisata akan memperkuat pembangunan kebudayaan.

“ Itu yang saat ini dikenal dengan cultural industry. Cultural industry adalah industri dengan nilai tambah yang tertinggi," pungkasnya.

Menurut Jokowi, Bali mempunyai potensi yang sangat besar untuk cultural industry ini, dan ia meyakini Bali dapat mengalahkan dunia dalam hal cultural industry ini.

Beri Komentar