Dream - Konflik antara Israel dan Hamas belum usai. Setidaknya, saat ini 1.400 warga Israel yang tewas dalam operasi militer Hamas, termasuk 286 tentara. Kemudian, ada 2.670 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan 1 juta warga Gaza Palestina telah mengungsi dalam tujuh hari pertama konflik dengan Israel. Sementara seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa 155 tawanan telah ditahan di Gaza.
Pertempuran ini dimulai setelah kelompok militan Hamas melancarkan serangan mendadak menggunakan rudal pada Sabtu 7 Oktober 2023.
Setelah itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun mengatakan bahwa negaranya sedang " berperang" .
Meskipun perang yang terjadi jauh dari kawasan Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perang tersebut dapat memengaruhi dan memperburuk situasi dunia tengah hadapi krisis pangan dan energi.
" Jangan dipikir perang seperti itu tidak mempengaruhi kita, justru sangat mempengaruhi,” ujar Jokowi dikutip dari Liputan6.com, Senin, 16 Oktober 2023.
Jokowi memperingatkan perang tersebut berpotensi menyebabkan krisis energi dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh dunia. Setelah krisis pangan yang dipicu perang Rusia dan Ukraina.
“Harga pangan jadi naik gara-gara perang di Ukraina. Ini nanti harga energi bisa naik karena perang Palestina dan Israel. Harga energi itu artinya bensin dan pertamax. Saya tidak ingin menakut-nakuti, tetapi itu bisa terjadi karena kalau perang tidak berakhir pasti harga BBM global akan naik,” kata Jokowi.
CNBC melaporkan, harga minyak dunia memang sempat naik lebih dari 5 persen atau hampir 6 persen pada hari Jumat 13 Oktober 2023. Kenaikan ini bahkan membukukan presentase kenaikan harian tertinggi sejak bulan April 2023.
Kenaikan itu dipicu investor yang masih khawatir dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah yaitu perang Israel-Hamas Palestina.
Namun harga minyak dunia kembali menurun pada Senin, 16 Oktober 2023. Channel News Asia, melaporkan harga minyak berjangka Brent turun 34 sen, atau 0,4 persen, menjadi US$90,55 per barel.
Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 41 sen, atau 0,5 persen, menjadi US$87,28 per barel.
Ketua Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala juga memperingatkan konflik Israel-Hamas dapat berdampak sangat besar pada arus perdagangan global yang sudah lemah. Apalagi jika konflik meluas ke seluruh wilayah.
" Kami berharap ini segerak berakhir dan dapat diatasi. Ketakutan terbesar kami adalah jika hal ini meluas, karena hal tersebut akan berdampak sangat besar pada perdagangan,” ujar dia dalam sebuah wawancara.
Menurut Ngozi Okonjo, kekerasan di Timur Tengah dapat menambah faktor yang menghambat pertumbuhan perdagangan termasuk suku bunga lebih tinggi, ketegangan pasar properti China dan perang Rusia di Ukraina.
Berbeda dengan Presiden Jokowi, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen justru berpandangan bahwa konflik Israel-Hamas tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian global.
" Meskipun kami memantau potensi dampak ekonomi dari krisis ini (di Israel dan Gaza) saya tidak benar-benar menganggapnya sebagai pendorong utama prospek ekonomi global," ujarnya dalam laporan CNN.
Pandangan lain juga dituturkan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo yang memastikan pasokan minyak di dalam negeri aman dari konflik Israel-Hamas. Pihaknya akan menjaga pasokan bahan bakar minyak (BBM) termasuk Pertalite dan Solar.
Pihaknya berupaya mencari sumber dangan harga lebih terjangkau. Indonesia diketahui mengimpor minyak dari beberapa negara seperti Nigeria, Amerika dan lainnya.
Dari segi industri, Ketua Bidang Industri Manufaktur Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bobby Gafur Umar menuturkan, konflik Hamas-Israel dapat berimbas pada kenaikan harga bahan baku di Indonesia, terutama energi.
Alasannya, sebab tidak semua bahan baku energi antara lain gas dan minyak dapat diproduksi atau jumlahnya terbatas di Indonesia. Bob menuturkan, jika harga kedua bahan baku itu naik dapat menganggu pertumbuhan industri dalam negeri.
“Impact langsung dari krisis di Timur Tengah itu adalah energi. Contohnya, produksi minyak kita 600 ribu barel per hari, kebutuhan energi untuk bahan bakar kita sajak sudah 1,2-1,5 juta barel per hari. Jadi kalau kita harus impor dan harganya naik, otomatis bisa terganggu dari pasokan harga energi yang dibutuhkan Indonesia,” tutur dikutip dari Liputan6.com.
Ia menuturkan, kenaikan harga minyak akan berpengaruh besar pada harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Selain menganggu kesehatan keuangan pemerintah juga dapat berimbas pada sektor industri yang membutuhkan sumber energi dari luar negeri.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur