RI Makin Lengket dengan Perusahaan Arab

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 31 Mei 2016 12:27
RI Makin Lengket dengan Perusahaan Arab
Setelah dengan perusahaan Arab Saudi, Indonesia menjalin kerjasama bisnis di bidang energi dengan perusahaan Iran.

Dream - Kerjasama Indonesia dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah semakin lengket. Terakhir, pemerintah Indonesia dengan Iran menandatangani kesepakatan pasokan liqufied petrolium gas (LPG) dari Iran.

Sebelum dengan Iran, pemerintah juga meningkatkan kerjasamanya dengan Arab Saudi. Salah satu perusahaan minyak terbesar dunia, Aramco, memastikan investasinya di kilang minyak milik PT Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah. 

Kepastian kerjasama dengan Iran tercipta setelah adanya pertemuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, dengan Menteri Perminyakan Iran, Bejan N. Zanganeh. 

Pertemuan tersebut menghasilkan penandatanganan kerja sama pasokan Liquified Petrolium Gas (LPG) dari Iran ke Indonesia antara PT Pertamina (Persero) dan National Iranian Oil Company (NIOC).

Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan di Teheran antara Senior Vice President Integrated Supply Chain Pertamina Daniel Syahputra Purba dan Vice Director for International Affairs, Petroleum Product Marketing and Operation NIOC, Moradi.

" Hari ini ada tonggak baru penandatangan kerja sama pasokan LPG dari NIOC ke Pertamina," kata Sudirman dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima Dream, Selasa 31 Mei 2016.

Kerja sama pasokan LPG dari NIOC ke Pertamina disepakati sebesar 88 ribu metric ton (MT) untuk tahun 2016. Jumlah ini akan meningkat pada 2017.

Secara terpisah, Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegor,o mengatakan kesepakatan Pertamina untuk pembelian LPG Refrigerated dari NIOC akan mulai efektif berjalan dengan target pengiriman perdana pada kuartal keempat 2016. Tahun ini dijadwalkan pengiriman dilakukan sebanyak dua kargo, sedangkan pada tahun 2017 akan dikirimkan 12 kargo sehingga total volume mencapai 600 ribu MT.

" Kesepakatan ini sangat strategis mengingat kebutuhan LPG di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun," kata Wianda di Jakarta, dikutip dalam keterangannya yang diterima Dream.

Dia mengatakan penjualan LPG Pertamina mencapai 7,5 juta MT pada tahun 2016 atau meningkat 13,6 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. BUMN energi ini optimistis pasokan gas dari ‏Iran akan menambah ketahanan LPG nasional.

Selain kesepakatan jual-beli LPG, Wianda mengatakan Pertamina dan NIOC juga sepakat untuk melanjutkan pembicaraan tentang pasokan minyak mentah (crude oil) untuk kebutuhan Pertamina. Mereka juga akan membahas peluang kerja sama di sektor hulu (upstream).

Beri Komentar