Meski Masih Impor, RI `Merengek` Gabung OPEC

Reporter : Ramdania
Kamis, 1 Oktober 2015 10:32
Meski Masih Impor, RI `Merengek` Gabung OPEC
Indonesia bakal jadi negara pengimpor pertama yang tergabung dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak itu.

Dream - Indonesia ingin bergabung kembali dengan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada bulan Desember ini. Dengan keanggotaan itu, maka diharapkan akan mempermudah akses ke pasokan minyak dari produsen minyak utama dunia dan mengurangi ketergantungan negara pada sekelompok kecil pedagang perantara.

Hal ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Sudirman Said.

OPEC diperkirakan akan menyetujui permintaan Indonesia untuk mengaktifkan keanggotaan penuhnya pada pertemuan berikutnya pada 4 Desember. Masuknya Indonesia menjadikan negara ini sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara yang menjadi importir minyak mentah di OPEC.

Indonesia adalah satu-satunya anggota OPEC di Asia selama hampir 50 tahun sebelum memilih hengkang pada awal 2009 setelah harga minyak mencapai rekor tertinggi. Tingginya permintaan dari dalam negeri dan penurunan produksi menjadikan Indonesia sebagai importir bersih hingga saat ini.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan dia yakin keputusan untuk menangguhkan keanggotaan Indonesia di OPEC membuat 'beberapa orang mengambil keuntungan' atas Indonesia yang terputus dari produsen minyak utama.

" Dan kemudian kami harus bergantung hampir 100 persen pada sekelompok kecil pedagang yang mendominasi pasokan ke negara kami. Itu sesuatu yang kami ingin putus," kata Said seperti dikutip dari Arab News, Kamis, 1 Oktober 2015.

" Jika kami berada di tengah-tengah kegiatan inti (anggota OPEC), posisi kami akan lebih baik."

Indonesia, sampai saat ini, memperoleh hampir semua minyak mentah asing dan minyak produk dari perusahaan perdagangan Petral, sebuah unit dari Pertamina yang sedang dibubarkan sebagai bagian dari upaya untuk membersihkan sektor minyak dari korupsi.

Sebuah unit yang terpisah dalam Pertamina kini menangani perdagangan energi.

Indonesia berharap dengan mengaktifkan keanggotaannya di OPEC akan membantu meningkatkan hubungan dengan produsen minyak utama. Sehingga berpotensi menghasilkan perjanjian pasokan minyak jangka panjang dan banyak investasi yang dibutuhkan di bidang infrastruktur energi di Indonesia.

Pemerintah saat ini sedang dalam pembicaraan untuk kontrak pasokan minyak jangka panjang dengan Iran, Oman dan Arab Saudi.

Semua anggota OPEC telah mendukung permintaan Indonesia, Said mengatakan. Menteri Perminyakan dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Ali Al-Naimi Mei bercanda kepada Menteri Said bahwa Indonesia adalah 'saudara kita yang baru saja pergi untuk sementara'.

" Saya melihat paradigma yang berbeda dalam OPEC. Mungkin di masa lalu, OPEC hanya diwakili pemikiran negara produsen. Saya pikir sekarang sikapnya lebih terbuka," kata Said.

Sebuah sumber internal OPEC mengatakan aturan OPEC tentang anggota baru lebih longgar dalam kasus Indonesia karena tidak pernah secara resmi meninggalkan kelompok ini.

Beri Komentar