Pertamina Jadi Pengguna Dollar Terbesar di Indonesia

Reporter : Ramdania
Rabu, 9 September 2015 16:28
Pertamina Jadi Pengguna Dollar Terbesar di Indonesia
Hampir US$60-80 juta digelontorkan Pertamina untuk membayar impor minyak setiap harinya.

Dream - Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) Tanah Air yang besar tanpa disertai produksi minyak yang memadai membuat PT Pertamina melakukan impor minyak besar-besaran ke negara produsen. Pembayaran impor minyak ini tentu membutuhkan dollar yang tidak sedikit.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyebutkan, kebutuhan Pertamina terhadap dollar Amerika Serikat merupakan yang tertinggi dibandingkan perusahaan lain di Indonesia. Berdasarkan data Bank Indonesia, sekitar US$60-80 juta per hari digelontorkan perusahaan pelat merah itu.

Untuk itu, lanjut Pramono, Presiden Joko Widodo berpesan agar Pertamina mampu mengurangi penggunaan dollar AS itu.

“ Ditugaskan kepada Dirut Pertamina juga Menteri ESDM untuk mengambil langkah-langkah agar beban yang terlalu besar bagi tekanan kebutuhan dolar kepada kita semua dalam sistem ekonomi yang seperti ini, itu bisa dikurangi,” terang Pramono, seperti dikutip dalam laman situs Seskab, Rabu, 9 September 2015.

Pertamina, lanjut Pramono, juga diminta Jokowi untuk mempersiapkan pembangunan kilang dan storage untuk kepentingan jangka panjang.

" Mudah-mudahan tahun 2018 sudah bisa terselesaikan,” ungkapnya.

Kemudian, Jokowi juga meminta Pertamina agar menekan harga avtur (bahan bakar pesawat) karena harganya kini masih tinggi dibandingkan harga internasional. Tingginya harga avtur ini menyebabkan maskapai dalam negeri sulit bersaing dengan maskapai internasional.

“ Presiden menugaskan kepada Pertamina, agar ini bisa ditekan sehingga harga-harga bisa bersaing secara internasional. Kalau itu bisa dilakukan, tentunya akan memberikan manfaat bukan hanya dalam dunia penerbangan tapi juga bagi pariwisata,” pungkas Pramono. (Ism)

Beri Komentar