Elon Musk/ Foto: Shutterstock
Dream - CEO Tesla, Elon Musk mengungkapkan perasaan buruknya tentang kondisi ekonomi saat ini. Ia juga mengatakan ingin memangkas sekitar 10 persen karyawan Tesla.
Melansir CNN Business, Musk mengirimkan pesan tersebut melalui email ke jajaran eksekutif Tesla pada Kamis dan meminta mereka untuk menghentikan proses rekrutmen.

Email itu dikirimkan dua hari setelah Musk menyuruh karyawannya untuk kembali work from office (WFO), bila tidak mereka akan dianggap resign.
Diketahui, perusahaan pembuat mobil listrik itu telah mempekerjakan sekitar 100.000 orang pada akhir 2021.
Pemangkasan karyawannya sebanyak 10 persen ini terjadi karena Tesla kelebihan pegawai. Namun jumlah karyawan yang digaji per jam akan ditambah.
Musk menjelaskan jika pemangkasan karyawan tidak menyasar karyawannya yang memproduksi mobil, baterai listrik, atau instalasi solar panel.
Sebelumnya, Musk juga sempat memperingatkan tentang risiko resesi beberapa minggu terakhir. Emailnya tentang penyetopan rekrutmen dan pemangkasan karyawan adalah yang paling berpengaruh.
Namun tidak ada tanggapan lebih lanjut dari pihak perusahaan mengenai kabar pengurangan karyawan Tesla. (mut)
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO

Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya

Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun

Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer

16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025


9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics


PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi


Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!

Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan

Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO