Foto: Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Bank Indonesia membuka layanan pemesanan penukaran uang rusak melalui aplikasi Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR) mulai Rabu, 9 Desember 2021.
Masyarakat dapat melakukan pemesanan penukaran uang rusak atau cacat melalui laman https://pintar.bi.go.id. Pemanfaatan aplikasi PINTAR untuk layanan penukaran uang rusak merupakan salah satu upaya BI dalam meningkatkan layanan kas kepada masyarakat.
Hal ini juga guna memperkuat layanan publik di era kenormalan baru, dengan mengurangi antrian pemesanan pada layanan penukaran uang Rupiah rusak atau cacat.
Melalui aplikasi PINTAR, masyarakat dapat melakukan pemesanan penukaran uang Rupiah rusak atau cacat dengan memilih lokasi kantor BI tempat menukarkan uang, waktu penukaran, dan jumlah nominal uang yang akan ditukar.
Masyarakat bisa melakukan penukaran uang Rupiah rusak atau cacat di kantor BI sesuai dengan tanggal, waktu, dan lokasi yang telah dipesan, dengan membawa bukti pemesanan melalui aplikasi PINTAR.

Penukaran uang Rupiah rusak/cacat di BI dapat dilakukan pada pukul 08.00-11.30 waktu setempat. Berikut adalah cara untuk melakukan penukaran uang Rupiah yang rusak atau cacat.
Berikut adalah langkah selanjutnya bagi masyarakat yang telah melakukan pemesanan penukaran melalui PINTAR.
Dengan layanan penukaran uang Rupiah rusak/cacat yang terdigitalisasi secara online menggunakan PINTAR, masyarakat akan memperoleh layanan penukaran yang semakin pasti, akurat dan aman, nyaman, dan mudah untuk Rupiah yang berkualitas dan berdaulat di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sumber: BI.go.id
Dream - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo, menyampaikan bahwa saat ini rupiah menjadi salah satu mata uang terbaik di antara negara emerging market di Asia.
Menurut Dody, rupiah menjadi mata uang terbaik karena depresiasi yang dialami masih kecil dibandingkan dengan negara tetangga.
Segini Jumlah Uang yang Beredar di Indonesia
“ Jauh di bawah kita ada Thailand, Malaysia, hingga Singapura yang memiliki depresiasi nilai tukarnya hingga belasan persen, sedangkan kita hanya di kisaran 1,3 persen sampai 1,6 persen," ujar Dody, dikutip dari Merdeka.com, Senin 6 Desember 2021.
Nilai tukar rupiah terus menunjukkan pelemahan pada dua pekan terakhir. Pada Senin, 6 Desember 2021 pukul 15.00 WIB, rupiah melemah dengan mencatatkan koreksi 22,5 poin atau 0,16 persen menjadi Rp14.442 perdolar AS.
Meski demikian, Dody mengatakan bahwa depresiasi nilai tukar rupiah hingga saat ini masih dalam level yang terkendali.
Dody berharap perubahan nilai tukar rupiah yang signifikan tidak terjadi dan bank sentral bisa terus menjaga stabilisasi mata uang Garuda.
Lowongan Kerja Bank Indonesia Resmi Dibuka Hari Ini, Cek Posisi dan Syaratnya!
Selama ini, Indonesia bisa menunjukkan kepada pasar bahwa seluruh pihak bisa menstabilkan nilai tukar rupiah.
" Jangan dilihat dari levelnya dulu di Rp13.000 sekarang di Rp14.000, tetapi tolong lihat volatilitas dan dari sisi pergerakan nilai tukar rupiah," kata Dody.
Dody menambahkan, BI akan terus memantau perkembangan global dan berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui bauran kebijakan bank sentral.
Advertisement
Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah

Naik Gunung Anti Capek! Berdiri Santuy di Eskalator, 10 Menit Sampai Puncak

Tangis Vidi Aldiano Pecah Sambut Kemenangan Sheila Dara Aisha di Piala Citra FFI 2025

OMG! Kista Pecah Sampai Pendarahan, DJ Katty Butterfly Jalani Operasi

Pedagang Minta Bisnis Thrifting Dilegalkan dengan Bayar Pajak, Menkeu: Saya Nggak Peduli


FamFest 2025 Hadirkan Pengalaman Seru untuk Lebih dari 1.000 Keluarga Indonesia
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

7 Makanan Tinggi Kolagen yang Bikin Kulit Tetap Kencang dan Sehat


Dikira Kain Batik Menjulur dari Plafon Kamar Mandi Jebol, Pas Dicek Ternyata Piton Seberat 60 Kg!

Dompet Dhuafa Ajak Mahasiswa UIN Ar-Raniry Jadikan Wakaf sebagai Lifestyle dan Investasi Akhirat

Kado Mengejutkan Ahmad Dani untuk Mulan Jameela yang Lulus S2: 'Untung Lulus Loh....'

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah