Insiden Ambruknya Crane Di Mekah Membuat Bin Ladin Group Tertimpa Kesulitan.
Dream - Bin Ladin Group meminta perpanjangan pelunasan waktu utang syariah sebesar 817 riyal atau US$217,8 juta (Rp2,84 triliun) yang telah jatuh tempo pada minggu lalu. Perusahaan ini memang menggunakan utang triliunan rupiah untuk proyek Masjidil Haram.
Dilansir dari situs Trade Arabia, Selasa 19 Juli 2016, utang Bin Ladin sebenarnya jatuh tempo pada 15 Juli 2016. Raksasa konstuksi itu meminta penangguhan pembayaran dan beralasan pihak kerajaan belum membayar biaya konstruksi Masjidil Haram.
Sekadar informasi, Bin Ladin saat ini dirundung masalah. Selain pemerintah Arab Saudi memperketat anggaran belanja, perusahaan ini harus menerima sanksi akibat insiden jatuhnya crane yang menewaskan ratusan orang.
Ketika ditanya tentang kabar ini, Bin Ladin enggan berkomentar. Begitu pula dengan Islamic Development Bank, bank yang memberikan pinjaman syariah kepada Bin Ladin, juga ogah memberikan pendapat.
Meskipun demikian, menurut seorang sumber, perusahaan ini tetap melanjutkan proyeknya meskipun pembayaran pemerintah tertunda dan perusahaan mereka tengah diinvestigasi atas Tragedi Mekah itu.
Advertisement
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger
Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
6 Sumber Penghasilan Hamish Daud Suami Raisa, Artis Sampai Bisnis