Bin Ladin Minta Waktu Lunasi Utang Rp2,84 Triliun

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 19 Juli 2016 13:44
Bin Ladin Minta Waktu Lunasi Utang Rp2,84 Triliun
Perusahaan konstruksi ini menyebut Kerajaan Arab Saudi belum membayar mereka.

Dream - Bin Ladin Group meminta perpanjangan pelunasan waktu utang syariah sebesar 817 riyal atau US$217,8 juta (Rp2,84 triliun) yang telah jatuh tempo pada minggu lalu. Perusahaan ini memang menggunakan utang triliunan rupiah untuk proyek Masjidil Haram.

Dilansir dari situs Trade Arabia, Selasa 19 Juli 2016, utang Bin Ladin sebenarnya jatuh tempo pada 15 Juli 2016. Raksasa konstuksi itu meminta penangguhan pembayaran dan beralasan pihak kerajaan belum membayar biaya konstruksi Masjidil Haram.

Sekadar informasi, Bin Ladin saat ini dirundung masalah. Selain pemerintah Arab Saudi memperketat anggaran belanja, perusahaan ini harus menerima sanksi akibat insiden jatuhnya crane yang menewaskan ratusan orang.

Ketika ditanya tentang kabar ini, Bin Ladin enggan berkomentar. Begitu pula dengan Islamic Development Bank, bank yang memberikan pinjaman syariah kepada Bin Ladin, juga ogah memberikan pendapat.

Meskipun demikian, menurut seorang sumber, perusahaan ini tetap melanjutkan proyeknya meskipun pembayaran pemerintah tertunda dan perusahaan mereka tengah diinvestigasi atas Tragedi Mekah itu.

Beri Komentar