Insiden Jatuhnya Crane Juga Membuat Binladin Group Kesulitan Keuangan.
Dream - Raksasa konstruksi, Saudi Binladin Group, memecat 50 ribu karyawan. Perusahaan asal Arab Saudi itu melakukan perampingan sebagai dampak rendahnya harga minyak, sekaligus penghematan pengeluaran.
Surat kabar Saudi, Al-Watan, sebagaimana dikutip laman CNBC, menulis puluhan ribu pekerja yang dipecat itu merupakan warga asing. Setelah dipecat, mereka diberi exit visa untuk meninggalkan Arab Saudi.
Pekerja yang dipecat menolak pergi tanpa pembayaran gaji. Ada karyawan yang belum menerima gaji selama empat bulan. Bahkan, mereka juga dikabarkan hampir setiap hari berdemo di kantor perusahaan tersebut.
Menurut kabar tersebut, perusahaan ini mengalami masalah pembayaran gaji. Binladin juga dikabarkan bermasalah dengan pembayaran utang-utang yang jatuh tempo.
Kesulitan perusahaan ini diduga dipicu melemahnya harga minyak dunia, sehingga membuat pemerintah Arab Saudi " mengencangkan ikat pinggang" , seperti mengerem proyek pemerintah.
Tak hanya itu, Binladin juga dilarang mengerjakan kontrak baru pemerintah sejak insiden jatuhnya crane yang menewaskan 107 orang di Mekah pada September tahun lalu. Larangan ini membuat Binladin minim kontrak baru.
Mengenai pemecatan puluhan ribu karyawan ini, Binladin Group enggan berkomentar. Sementara, laman Arab News, memberitakan, para buruh yang dipecat itu berdemo dan membakar sejumlah bus Binladin Group.
Advertisement