Rahmat Meraup Omzet Jutaan Rupiah Dari Bisnis Mawar.(Foto: Dream.co.id/Alfi Salima Puteri)
Dream – Setelah menjalani profesi sebagai makelar tanah, Rahmat melirik bisnis budidaya mawar. Bisnis ini lebih menjanjikan karena bisa memperoleh penghasilan saban hari.
“ Saya pilih mawar karena bisa dipanen setiap hari,” kata Rahmat di Cianjur, Jawa Barat, Jumat 23 Agustus 2019.
Menurut dia, sehari bisa menjual 20 ikat mawar potong berisi 20 tangkai. “ Dijual dengan harga Rp50 ribu,” kata Rahmat.
Pada bulan-bulan tertentu, Rahmat bisa menghasilkan 50 ikat bunga perhari. Biasanya, pesanan berasal dari Jakarta untuk dekorasi pernikahan.
Pria yang sudah tujuh tahun berbisnis mawar potong ini menambahkan, budidaya mawar sangat menguntungkan karena bisa dipotong setiap hari.
Pola itu berbeda dengan budidaya bunga krisan yang hanya berkembang tiga bulan sekali.
“ Di daerah Puncak jarang ada yang budidaya mawar karena perawatannya pun memang harus teliti,” kata Rahmat.
Rahmat mengatakan, ada empat jenis mawar yang dijual, yaitu sexy red, deep purple, mawar putih atau apalan, dan mawar kuning atau mohana. Mawar-mawar ini ditanam di tanah seluas 3 ribu meter persegi.
Mawar-mawar ini didistribusikan ke pelanggan tetapnya di Lampung dan Jakarta. Sisanya, dibeli oleh penjual bunga di sekitar wilayah tempat tinggalnya.
Dari bisnis itu, Rahmat bisa menghasilkan 20 hingga 50 ikat mawar perhari, dengan omzet Rp1 juta sampai Rp3 juta perhari.
Meski demikian, bisnis mawar potong bukan berarti tanpa hambatan. Dia acapkali berhadapan dengan hama kutu putih yang sering menempel di tangkai mawar.
Untuk mengatasi hama itu, Rahmat menghilangkannya secara tradisional, yaitu menyikat tangkai mawar satu persatu. “ Disemprot berbagai macam pestisida, tetap saja menempel,” kata dia.
Kini, Rahmat mempekerjakan tujuh orang di kebun bunga, tiga perempuan membersihkan alang-alang dan hama, sedangkan empat laki-laki menyiram, memotong, dan mengemas mawar.
Sebagai seorang pebisnis, Rahmat tentu ingin memperluas bisnisnya. Dia mengajukan pembiayaan untuk menambah lahan.
Dia memilih pembiayaan mikro dari Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah).
Branch Manager Mandiri Syariah Cabang Cipanas, Evi Selfiawati, mengatakan, pinjaman yang diberikan kepada Rahmat sebesar Rp200 juta untuk membeli tanah.
“ Dibayar dalam jangka waktu 5 tahun,” kata Evi.
Laporan: Alfi Salima Puteri
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk