Bisnis Startups, Wanita Palestina Lebih Jago Dibanding AS

Reporter : Syahid Latif
Minggu, 27 Juli 2014 05:05
Bisnis Startups, Wanita Palestina Lebih Jago Dibanding AS
Sebanyak 23 persen dari 1000 pendiri startup di Gaza adalah perempuan. Gaza selama ini dikenal sebagai tempat lahirnya para pebisnis baru yang bergerak di bidang startup.

Dream - Meski kerap menjadi areal konflik Palestina dan Israel, wilayah Gaza mampu mencetak sejarah tersendiri. Gaza selama ini dikenal sebagai tempat lahirnya para pebisnis baru yang bergerak di bidang startup. 

Seperti dikutip Dream.co.id dari laporan Huffingtonpost, Jumat, 25 Juli 2014, Nina Curley, seorang konsultan kewirausahaan dan masalah Timur Tengah menilai, para perempuan pendiri startups di Gaza lebih maju dibandingkan Amerika Serikat.

Meski tidak ada angka pasti mengenai perempuan Gaza yang mendirikan startup, namun menurut sebuah survei dari Wamda menunjukan, 23 persen dari 1000 pendiri startup di Gaza adalah perempuan. Sementara 38 persen dari perusahaan itu setidaknya memiliki satu perempuan sebagai pendirinya dan 13 persen bahkan dijalankan tim yang semuanya perempuan.

Realitas ini kontras kondisi yang terjadi di AS. Global Entrepreneurship Development Institute, mencatat hanya 2 persen dari perusahaan teknologi di AS didirikan oleh perempuan. Sebuah studi dari Harvard Business School bahkan menunjukkan jumlah perusahaan yang dipimpin perempuan naik hanya 7 persen di AS.

Dalam gelaran tahunan, Gaza Startup Weekend terbukti sebagian besar peserta adalah perempuan berusia muda. Salah satunya Sofiya Mosalem yang berusia 16 tahun. Selama penyelenggaraan Gaza Startup Weekend, Abultewi menjadi mentor Mosalem. Awalnya Mosalem tak mengerti apa itu startups.

Mentoring Mosalem bersama Abultewi merupakan bagian dari program mentor Intalqi yang mendapat dukungan dana dari Google. Dana tersebut disalurkan melalui Mercy Corps kepada Gaza Sky Geeks. Gaza termasuk dalam payung inisiatif Google bernama #40Forward senilai US$ 1 juta yang dialokasikan kepada 40 komunitas startups.

Mosalem membuat startups bernama Baby Boom Boom yang ditujukan untuk ibu-ibu yang tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Dia mengatakan melalui Baby Boom Boom ibu dapat mengakses informasi up-to-date tentang kehamilan, kesehatan dan life style.

Sayangnya di akhir acara, startup milik Mosalem tidak berhasil memenangkan lomba meski dia tetap mendapat hadiah uang sebesar US$400.

Dari 140 peserta Gaza Startup Weekend, 60 di antaranya adalah perempuan. Mereka telah mencurahkan banyak energi dan berharap bisa mendapat tempat di hati para juri. (Ism)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More