Bisnis Syariah RI Melesat, Tapi Ekonom Islam Belum Puas

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 30 April 2015 16:15
Bisnis Syariah RI Melesat, Tapi Ekonom Islam Belum Puas
Sejak 1991, Indonesia sudah memperkenalkan sistem ekonomi syariah.

Dream - Pengembangan sistem ekonomi Islam di Indonesia tidak bisa ditangguhkan lagi. Sistem ekonomi yang berdasar pada hukum Islam ini dinilai telah menunjukkan kekuatannya dalam beberapa dekade terakhir.

" Prinsip keuangan dalam Islam sangat mendorong terciptanya keadilan dalam masyarakat serta mampu menciptakan stabilitas ekonomi nasional secara berkelanjutan," ujar Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Bambang Brodjonegoro, dalam sambutan pembukaan Muktamar III IAEI, di Jakarta, Kamis, 30 April 2015.

Bambang menjelaskan, munculnya ekonomi syariah sebagai kekuatan baru tak lepas dari sejumlah peristiwa besar di dunia. Hal ini ditandai embargo minyak oleh negara Timur Tengah ke Amerika Serikat sebagai balasan serangan negeri Paman Sam tersebut dalam Perang Yom Kippur pada 1970-an.

Ekonomi syariah semakin berkembang ketika negara-negara Islam mulai dimusuhi dunia internasional. Aksi penyerangan ke menara World Trade Center, New York pada 11 September 2011 menjadi pemicunya.

Terakhir, ekonomi syariah makin dipercaya setelah prinsip kerja mampu bertahan saat krisis ekonomi global menghantam dunia pada 2008.

Menurut Bambang, Indonesia sebagai negara pemeluk muslim terbanyak di dunia, berpotensi meraih kemakmuran jika menerapkan sistem ekonomi syariah.

Dukungan pemerintah dalam pengembangan sistem ekonomi syariah setidaknya sudah dimulai sejak 1991. Kala itu, pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) memprakarsai berdirinya Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama di Tanah Air.

Pada tahun 2000, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengeluarkan Jakarta Islamic Index yang menghitung indeks rata-rata saham syariah. Di bidang regulasi, pemerintah pun sudah menebitkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

" Pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya di bidang keuangan syariah baik bank maupun non bank serta lembaga pendidikan nasional yang membuka program studi ekonomi dan keuangan Islam tumbuh pesat selama tujuh tahun terakhir," kata Bambang.

Meski tumbuh pesat, diakuinya, sistem ekonomi syariah belum optimal mendukung laju pertumbuhan ekonomi nasional. Mantan putra Mendiknas Sumantri Brodjonegoro itu pun mengusulkan agar Indonesia membangun aliansi yang bisa menghasilkan ide dan gagasan konstruktif dalam rangka membangun ekonomi Islam Indonesia.

(Laporan: Kurnia Yunita)

 

Beri Komentar