'Booming' Kaum Muda & Kaya Muslim Buru Merek Dunia

Reporter : Syahid Latif
Sabtu, 8 Agustus 2015 13:00
'Booming' Kaum Muda & Kaya Muslim Buru Merek Dunia
Populasi muslim diproyeksikan akan menyediakan pangsa yang lebih besar pada tahun 2030.

Dream - Pasar halal diprediksi akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah konsumen dari kalangan muslim yang diperkirakan mencapai 26 persen dari populasi dunia pada 2030.

Gelagat ini bahkan sudah terlihat di kalangan muda dan kaya muslim. Perusahaan-perusahaan besar dilaporkan menghadapi permintaan dari konsumen muslim yang juga tertarik dengan tren barang terbaru.

Temuan ini terungkap dari laporan Euromonitor International berjudul Doing Business in the Halal Market: Products, Trends and Growth Opportunities, seperti dikutip Dream, Sabtu, Sabtu, 8 Agustus 2015.

" Bagi konsumen muslim, produk halal adalah kebutuhan yang sangat penting," kata Emil Fazira, Analis Pangan dan Gizi di Euromonitor International.

Menurut Fazira, lingkungan produksi yang sesuai dengan syariah dan sertifikasi bisnis akan meningkatkan daya tarik produk atau layanan yang diberikan di pasar negara muslim.

Saat ini, populasi muslim merupakan yang terbesar kedua dan Islam adalah agama yang paling cepat pertumbuhannya secara global pada tahun 2015. Populasi muslim diproyeksikan akan menyediakan pangsa yang lebih besar pada tahun 2030. Saat itu, konsumen muslim diperkirakan mencapai 26 persen dari populasi global.

" Saat ini penyediaan barang halal hanya untuk wilayah lokal dan sangat bergantung pada sumber pribadi, atau dibatasi untuk wilayah muslim tertentu. Namun globalisasi mengakibatkan penyediaan barang halal harus dibuat secara meluas," kata Fazira.

Laporan tersebut menggarisbawahi tentang potensi bisnis pasar halal dan konsumen muslim, sertifikasi halal, serta standardisasi industri makanan halal, khususnya di Asia Tenggara, Cina, Eropa Barat dan Australasia.

Dibahas pula tentang peluang berbagai produk untuk pasar halal di seluruh dunia, mulai dari kecantikan dan perawatan pribadi, pakaian dan minuman hingga pariwisata.

Beri Komentar