BSI Salurkan Pembiayaan Rumah Subsidi Rp7,13 Triliun Sampai Kuartal I-2023

Reporter : Okti Nur Alifia
Kamis, 13 April 2023 07:48
BSI Salurkan Pembiayaan Rumah Subsidi Rp7,13 Triliun Sampai Kuartal I-2023
SI telah menyalurkan 56.346 unit rumah subsidi dengan nilai penyaluran sebesar Rp7,13 triliun per 31 Maret 2023.

Dream - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah menyalurkan pembiayaan untuk 56.346 unit rumah subsidi dengan nilai penyaluran mencapai Rp7,13 triliun hingga akhir Maret 2023.

BSI juga telah menerima sebanyak 8.200 unit rumah atau sebesar Rp910 miliar dari kuota pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2023 yang diberikan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Hery Gunardi mengatakan sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BSI akan terus memberikan layanan perbankan syariah yang modern, inklusif, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. 

" BSI akan bersama-sama memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkeadilan,” kata Hery di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu, 12 April 2023.

1 dari 2 halaman

Dalam catatan BSI di tahun 2022, penyaluran pembiayaan KPR Bersubsidi BSI mencapai Rp 1,1 triliun dengan total penjualan lebih dari 7.630 unit.

Rumah tersebut tersebar di area Aceh, Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin dan Makassar.

Sebagai informasi, tahun 2023 ini BP Tapera  juga telah mengalokasikan dana sebesar Rp25,18 triliun atau 220 ribu rumah yang dialokasikan kepada seluruh bank penyalur dana FLPP. 

 

2 dari 2 halaman

BSI pun turut menggenjot KPR Syariah dengan menjalin kerja sama dengan PP Muhammadiyah, BP Tapera dan Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) dalam penyaluran pembiayaan kepemilikan rumah bersubsidi KPR Sejahtera FLPP kepada guru-guru Muhammadiyah. 

Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy mengatakan pemberian subsidi kepada para guru ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah Muhammadiyah. 

“ Kalau ingin para guru bekerja tuntas dan maksimal, tentu kebutuhan dasarnya harus terpenuhi. Karena semua bisa dicapai kalau guru kesejahteraan,” kata Muhadjir.

Apalagi, lanjut Muhadjir, saat ini banyak guru di sekolah Muhammadiyah yang berpenghasilan rendah. Dia menyebut Muhammadiyah memiliki data guru-guru di sekolah Muhammadiyah yang masih berpenghasilan rendah.

Muhadjir berharap program BSI KPR Sejahtera FLPP dan Muhammadiyah ini bisa digelar di seluruh Indonesia.

 

Beri Komentar