Toko Buku Gunung Agung (Foto: Instagram @gunungagung)
Dream - PT GA Tiga Belas (Gunung Agung) akan menutup seluruh outlet toko bukunya yang tersisa di sejumlah kota di Indonesia pada akhir tahun 2023.
Kabar ini ramai diperbincangkan di media sosial, sebab Gunung Agung merupakan toko buku legendaris yang sudah berdiri sejak 1953.
Dalam keterangan resminya, toko buku Gunung Agung menyatakan telah melakukan langkah efisiensi dengan menutup beberapa gerai sejak pandemi Covid-19 pada 2020. Toko buku yang ditutup tersebar di beberapa kota, seperti Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.
" Penutupan toko/outlet tidak hanya kami lakukan akibat dampak dari pandemi Covid-19 pada tahun 2020 saja, karena kami telah melakukan efisiensi dan efektivitas usaha sejak 2013," tulis direksi PT GA Tiga Belas, dikutip dari Merdeka.com, Senin 22 Mei 2023.
Perusahaan juga mengatakan, alasan efisiensi dan efektivitas usaha tersebut dilakukan untuk berjuang menjaga kelangsungan usaha dan mengatasi kerugian usaha akibat masalah beban biaya operasional tidak sebanding dengan pencapaian penjualan setiap tahunnya.
Kabar penutupan ini pun mengejutkan banyak warganet. Mereka mengucapkan terima kasih karena Toko Gunung Agung telah menjadi sahabat bagi masyarakat Indonesia.
" TOKO GUNUNG AGUNG. TERIMAKASIH TELAH MENCERDASKAN BANGSA. Kaget banget setelah dengar kabar toko buku legendaris Gunung Agung akan tutup total. Padahal buku bisa buat orang jadi seperti Prabowo, Rocky Gerung, dll. Saya cuma khawatir anak bangsa kurag membaca, hanya tahu Balmond, zilong, dll," tulis salah satu akun Twitter @MasUchiha_.
" Kenal tintin, obelix, lucky luke, trio detektif, lima sekawan di gunung agung ratu plaza. Baca mereka saat tiap kali jemput almarhum ayah pulang kantor. Dulu buku2nya belum dibungkus plastik kayak sekarang. Enak kayak masuk perpustakaan berAC 😀." tulis pengguna Twitter lainnya.
Sebelumnya santer dikabarkan bahwa PT GA Tiga Belas telah melakukan PHK kepada 350 karyawannya secara sepihak. Manajemen PT GA Tiga Belas pun buka suara, bahwa pemberitaan PHK massal tersebut tidak benar.
“ Informasi dan pemberitaan yang berkembang dengan membuat seolah-olah Toko Buku Gunung Agung telah melakukan PHK sebanyak 350 orang adalah tidak benar dan cenderung menyesatkan," tulis Direksi, dikutip dari Liputan6.com.
Manajemen Gunung Agung mengaku sudah menerima surat dari Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) tertanggal 24 Maret 2023 mengenai isu PHK massal tersebut.
Setelah itu, manajemen mengaku telah menanggapi seluruh surat yang kami terima sesuai dengan proporsi dan keadaan yang sebenarnya. Namun manajemen mengaku tidak mendapatkan tanggapan kembali dari ASPEK Indonesia mau pun dari bekas pekerja yang bersangkutan.
" Di mana dalam surat yang kami terima disebutkan bahwa jumlah bekas pekerja Toko Buku Gunung Agung yang menyampaikan tuntutan melalui ASPEK Indonesia kepada kami adalah sebanyak 16 orang, yang kontrak kerjanya telah berakhir pada tahun 2022," tambah Direksi.
Dream - Toko buku legendaris Indonesia, Gunung Agung, dikabarkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 350 pegawainya. Kabar PHK dari toko milik PT GA Tiga Belas ini disampaikan Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia) Mirah Sumirat.
Menurut Mirah, langkah PHK telah dilakukan perusahaan sejak tahun 2020 hingga 2022 dengan jumlah kala itu mencapai 220 orang.
" PHK sepihak dan massal diketahui akan masih berlanjut di tahun 2023 ini, dan diperkirakan menelan korban mencapai 350 pekerja," kata Mirah Sumirat di Jakarta, dilansir Merdeka.com, Jumat, 19 Mei 2023.
Mirah mengklaim para pekerja yang terkena PHK tidak mendapatkan hak-hak sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Alasannya, nilai kompensasi yang diberikan hanya sebesar 1 bulan gaji.
" PHK sepihak dan massal yang dilakukan oleh manajemen Toko Buku Gunung Agung tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Baik secara proses maupun terkait dengan hak-hak normatif yang wajib dibayarkan oleh perusahaan," ungkapnya.
Aspek Indonesia juga telah mengirimkan surat permohonan audiensi kepada Direksi pada 24 Maret 2023 lalu, guna menindaklanjuti laporan dan mencari solusi terbaik. Hal ini dilakukan Aspek Indonesia sebagai induk organisasi dari Serikat Pekerja PT GA Tiga Belas (Gunung Agung).
Namun, masih menurut Mirah, manajemen PT GA Tiga Belas menolak audiensi dengan alasan tidak memiliki hubungan hukum dengan ASPEK Indonesia. Manajemen juga menyatakan permasalahan yang terjadi adalah masalah internal perusahaan
Aspek Indonesia menegaskan akan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk membantu hak-hak pekerja yang terkena PHK sepihak ini, termasuk upah kerja dan kompensasi.
" Tuntutan ASPEK Indonesia adalah dibayarkannya hak-hak normatif pekerja PT GA Tiga Belas (Gunung Agung), antara lain terkait upah pekerja, kompensasi dan hak-hak lain sesuai ketentuan perundangan-undangan yang berlaku," tegas Mirah Sumirat.
Jika pihak PT GA Tiga Belas tidak menujukkan itikad baik, Aspek Indonesia mengancam melakukan aksi unjuk rasa di kantor pusat PT GA Tiga Belas.
Di masa jayanya, Gunung Agung adalah toko buku terkenal yang menjadi rujukan masyarakat ketika membutuhkan buku maupun alat tulis kantor. Gunung Agung didirikan almarhum Tjio Wie Tay atau yang dikenal sebagai Haji Masagung (1927 - 1990) sejak tahun 1953.
Toko ini merupakan salah satu perintis toko buku dan alat tulis di Tanah Air. Gunung Agung awalnya hanya sebuah kios sederhana yang menjual buku, surat kabar, dan majalah dengan nama kemitraan Thay San Kongsie di Central Jakarta.
Seiring perkembangan bisnis yang semakin besar dan kompleks di awal tahun pasca kemerdekaan, Haji Masagung mendirikan perusahaan baru yang menerbitkan dan mengimpor buku, bernama Firma Gunung Agung.
Perusahaan terus berkembang dengan dukungan para penyair, penulis, cendekiawan, dan jurnalis.
“ Di tengah segala kesulitan yang dihadapi oleh anak Indonesia yang masih sangat muda, Haji Masagung memelopori upaya membuka mata bangsa melalui buku,” demikian dikutip dari situs perusahaan.
Haji Masagung menyelenggarakan pameran buku pertama di Indonesia pada tahun 1954 yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia.
Pada tahun-tahun berikutnya, Haji Masagung terus meningkatkan standar maupun kualitas perusahaan. Dan menjadikan Gunung menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.
Hampir 65 tahun, perusahaan masih beroperasi di Jalan Kwitang Jakarta. Saat memasuki milenium baru, perusahaan memperluas lini produknya dengan alat tulis, kebutuhan sekolah, barang mewah, barang olahraga, alat musik, otomatisasi/peralatan kantor, dan produk teknologi tinggi.
Saat ini, perusahaan mengoperasikan 14 toko di sepuluh kota besar di pulau Jawa dengan area penjualan gabungan lebih dari 28.000 meter persegi.
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya