Syal Ini Laku Rp122 Juta, Arti Tiap Warnanya Menyentil Pengelola Kereta

Ada warna abu-abu, pink, dan merah.

Dream – Apa yang biasa kamu lakukan kalau kedatangan kereta terlambat dari jadwal? Beberapa orang memilih untuk mendengarkan musik, menonton televisi, atau membaca berita online atau koran.

Mungkin tak banyak diantara kamu yang membunuh waktu dengan merajut. Kebiasaan ini memang lebih banyak dilakukan wanita zaman dulu yang memang diajarkan cara merajut.

Kebiasaan ini pula yangdilakukan seorang ibu dari seorang jurnalis di Jerman, Sara Weber.

Dikutip dari Auto Evolution, Senin 21 Januari 2019, Sara memiliki ibu yang mengisi waktu luang dengan merajut ketika sedang bepergian dengan kereta dari Moosburg ke Munich. Tapi hasil rajutan sang ibu berbeda dari karya orang pada umumnya.

Rajutan ibu Sara ternyata memiliki “ kode khusus” yang menjadi petanda seberapa lama kereta terlambat. Tanda itu dibuat dalam warna-warna khusus. 

Sang ibu biasanya akan menggunakan warna abu-abu jika kereta terlambat di bawah 5 menit. Warna pink dipakai jika keterlambatan antara 5-30 menit, dan merah untuk lebih dari 30 menit.

Rajutan ibu Sara mendapat julukan syal keterlambatan kereta. Buah tangan ibu Weber “ menyentil” perusahaan kereta, Deustche Bahn (DB) tentang ketepatan waktu.

Weber dan sang ibu memutuskan untuk menjual syal sepanjang 1,5 meter ini secara online lewat eBay. Uang hasil penjualan tak semuanya dinikmati sendiri. Dia berencana menyumbangkan hasilnya untuk para penumpang yang terdampak keterlambatan kereta di Stasiun Bahnofmission.

Syal ibu Webber sudah ditawark 1.000 euro (Rp16,19 juta). Namun, ketika Bahnofmission mengetahui ada kampanye ini, syal itu dibeli dengan harga 7.550 euro (Rp122,25 juta). Harga yang lumayan.

“ Bahnofmission menguggah foto syal itu di Facebook dan mengatakan sangat senang bisa berdonasi,” lapor EuroNews.

Ketika berita ini ditulis, DB belum memberikan komentar terhadap pembelian syal ini.