Bank Indonesia Ingin Mengangkat UMKM Dan Budaya Bali. (Foto: Bank Indonesia)
Dream – Bank Indonesia ingin mengangkat UMKM dan budaya Bali melalui pameran. Ini dilakukan dengan menggandeng desainer yang bertajuk “ Bali Jagadhita Culture Week”.
“ Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong UMKM lebih berkembang, tidak hanya bagi UMKM binaan dan mitra binaan Bank Indonesia, tetapi juga untuk seluruh UMKM di Bali Nusa Tenggara,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, dalam “ Press Conference Bali Jagadhita Culture Week”, Kamis 30 September 2021.
Untuk mempromosikan produk unggulan UMKM, BI telah menyelenggarakan Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) sejak tahun 2016. Tujuannya untuk mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi baru di daerah dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan melalui program Pengembangan UMKM Unggulan.
Program Pengembangan UMKM Unggulan Bank Indonesia berbasis pada potensi lokal, berorientasi ekspor, dan memanfaatkan platform digital, untuk memperoleh akses pasar lebih luas dan menembus pasar internasional. Pengembangan UMKM difokuskan pada berbagai potensi barang ekspor dan pendukung pariwisata seperti kain, kerajinan, kopi, serta makanan dan minuman olahan.
“ Kami juga berharap kepada berbagai pihak agar terus memfasilitasi UMKM agar berkembang dan mandiri sehingga menjadi pilar perekonomian Indonesia yang kokoh untuk mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” kata dia.
Acara ini digelar pada 4-6 Oktober 2021. Lokasinya berada di Gedung Dharma Negara Alaya. Bali Jagadhita Culture Week yang sejalan dengan pelaksanaan KKI Bank Indonesia, merupakan flagship event UMKM. Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan produk-produk UMKM di dalam dan luar negeri serta sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Jagadhita memiliki arti kebahagiaan dan kesejahteraan bagi setiap orang/masyarakat. Kegiatan ini dimaknai sebagai upaya membawa Bali ke Jagadhita melalui pengembangan UMKM yang terintegrasi dengan budaya bali dan bekerja sama dengan pelaku seni (tari dan suara).
Supaya mendorong UMKM kerajinan dan kain agar dapat menebus pasar nasional dan internasional, Bali Jagadhita Culture Week memfasilitasi kolaborasi antara UMKM tenun dan desainer nasional dengan menyelenggarakan fashion show.
Fashion show berkonsep teatrikal ini akan menampilkan koleksi ready to wear dan ready to wear deluxe kolaborasi dari Songket Fortuna X Deden Siswanto, Agung Bali Collection X Weda Ghita, CRNX X Sofie, Anacaraka X Elfi Lila, Artha Dharma X Ali Charisma, Wisnu Murti X Emmy Thee, Pagi Motley X Rengganis, Putrimas X Dwi Iskandar, NTB X Eko Tjandra, NTT X Yuliana Huang, Busana Bali ke Pura dan ke Kantor X Cok Ratnakora, Body & Mind.
Fashion show ditampilkan dengan latar keindahan destinasi wisata di Bali Nusra untuk mendukung Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI).
“ Dengan tema Jagadhita, semua koleksi yang dibuat diharapkan akan membawa kemakmuran bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan bahan baku sampai produk jadinya. Begitu juga dengan mengangkat produk ready to wear diharapkan dapat meningkatkan potensi ekspor produk fesyen Bali sehingga berkontribusi dalam menunjang perekonomian daerah dan nasional,” kata National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma
Selain fashion, produk makanan dan minuman yang merupakan komoditas unggulan ekspor dari daerah Bali Nustra, turut menjadi highlight dalam Bali Jagadhita Culture Week 2021.
Laporan : Syifa Putri Naomi
Dream – Selama 76 tahun, UMKM menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia. UMKM Indonesia telah berhasil menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi yang semakin cepat berkembang.
Agar bisa bertahan dalam kondisi saat ini —terutama saat pandemi, dan masa depan, menurut pakar digital marketing, Denny Santoso, dalam acara “ Adaptasi Lintas Generasi, Kobarkan Semangat Majukan Negeri”, Kamis 12 Agustus 2021, menyebutkan ada tiga strategi bisnis yang bisa membantu UMKM.
Yang pertama adalah memahami konsumen melalui riset pasar. Memahami kebutuhan pelanggan sangat penting dilakukan untuk pengusaha agar bisnis bisa berjalan optimal dan terarah.
Riset sangat berguna untuk mengtahui apa yang diinginkan konsumen, mencari varian yang dibutuhkan, dan memenuhi kepuasan pelangganya. Dengan begitu, penjualan bisnis akan meningkat signifikan dan pelanggan bisa merasa senang.
Ke dua, inovasi sesuai kebutuhan pasar. Seiring perkembangan zaman, pebisnis harus memastikan produk dan layanan yang ditawarkan sesuai dengan yang diinginkan pelanggan.
Ke tiga, memaksimalkan berbagai kanal pemasaran. Saat ini, media sosial merupakan kanal pemasaran yang sangat strategis. Bisnis harus beradaptasi dengan merevisi startegi pemasarannya agar melebarkan jangkauannya.
Hal yang bisa kamu lakukanlah adalah, mencari dan mempelajar informasi tersebut dari komunitas bisnis yang ada. Misalnya, menjual barang di TikTok. Ya, saat ini, TikTok menjadi platform media sosial yang digandrungi kawula muda.
Cukup membuat konten yang menarik untuk produkmu, lalu sebarkan video ersebut di seluruh kanal sosial media. Cara ini sangat efektif, mengingat tiktok memiliki segmen pasar yang sangat luas.
Laporan : Delfina Rahmadhani
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO