Tokopedia Mendorong Bisnis UMKM Fesyen Lokal Selama Ramadan Fdengan Ramadan In Style. (Foto: Tokopedia)
Dream – Tak dapat dipungkiri Hari Lebaran identik dengan baju baru. Momen ini berdampak terhadap peningkatan penjualan para pelaku usaha lokal. Dengan momen pandemi COVID-19, cara orang membeli baju berubah dari offline menjadi online.
Melihat hal ini, Tokopedia mengadakan kampanye tahunan Ramadan in Style. Program ini menawarkan beragam produk fesyen Muslim buatan para pengusaha lokal. Kampanye ini kembali disambut antusiasme tinggi oleh masyarakat.
“ Set mukena, baju koko, sarung dan hijab instan menjadi yang paling diburu masyarakat pada kampanye di tahun ke-2 ini,” kata Head of Category Development (Fashion) Tokopedia, Falah Fakhriyah, dalam keterangan tertulis, baru-baru ini.
Ramadan in Style akan berlangsung hingga 8 Mei 2021. Masyarakat bisa menikmati deretan nilai tambah termasuk rilisan kolaborasi eksklusif dari berbagai brand fesyen muslim, flash sale mulai dari Rp25 ribu setiap hari dan diskon hingga 90 persen.
Set busana muslim keluarga dan baju koko menjadi beberapa produk di kategori Fashion Muslim Tokopedia dengan peningkatan transaksi paling tinggi selama minggu pertama Ramadan 2021.
“ Transaksi baju koko, misalnya, meningkat hampir 5 kali lipat, sedangkan transaksi set busana muslim keluarga meningkat lebih dari 5,5 kali lipat,” tutup Falah.
Pada tahun 2011, penjualan busana muslim dan hijab sedang ramai diminati, hal ini menginspirasi Irma Mariam bersama empat sahabatnya untuk memulai usaha Monel. Irma menawarkan beragam produk fesyen muslim, mulai dari hijab, scarf hingga berbagai gaun muslim lainnya dengan nuansa colorful.
Setelah toko offline Monel terpaksa tutup sementara karena PSBB, Irma beradaptasi dengan buka toko online Tokopedia pada Juli 2020. Dia mengikuti beragam kampanye di Tokopedia, termasuk Ramadan in Style. Diakuinya, transaksi tokonya melesat berkali-kali lipat selama dua minggu pertama Ramadan.
“ Kami juga rajin ikut berbagai kampanye di Tokopedia. Salah satunya Ramadan in Style, yang mendorong peningkatan transaksi toko lebih dari tujuh kali lipat selama dua minggu pertama Ramadan dibanding periode yang sama pada bulan sebelumnya,” kata dia.
Selain mendorong penjualan, Tokopedia juga telah membantu Monel meraup omzet ratusan juta. Melalui Monel, Irma bersama empat sahabatnya pun turut memberdayakan sejumlah penjahit lokal dari Bandung dan Garut.
Sementara itu, laki-laki asal Jambi, Khairul Gani, juga ikut mengikuti peluang usaha industri fesyen. Dia melihat ada peluang usaha di industri fesyen yang digemarinya.
“ Saya terjun ke industri ini dengan berjualan baju siap pakai. Dengan modal hanya Rp1 juta untuk produksi, saya kemudian membuat baju rancangan sendiri dengan nama Gonegani pada 2016,” kata dia.
Ternyata usaha Gani pun melesat. Setelah konsisten berkolaborasi dengan sejumlah influencer dan memanfaatkan Tokopedia untuk menjangkau pasar lebih luas. Bahkan, brand fesyennya sudah sampai Aceh dan Papua.
“ Omzet saya juga meningkat menjadi ratusan juta per bulan,” kata dia.
Gani mengatakan pengusaha sebaiknya mengutamakan kualitas. Tak hanya itu, produk relevan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen pun harus disajikan
“ Hargai setiap proses karena hasil tak akan pernah mengkhianati usaha,” kata dia.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib