Cerita di Balik Suksesnya Para Wanita Pengusaha di Cianjur

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Sabtu, 12 Oktober 2019 17:48
Cerita di Balik Suksesnya Para Wanita Pengusaha di Cianjur
Daerah ini `melahirkan` pengusaha-pengusaha mikro yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Dream – Cianjur mencetak pengusaha-pengusaha sukses dari kaum ibu. Salah satunya pengusaha batu bata, Ida.

Wanita ini merintis usaha batu bata sejak 2017 hingga sekarang.

“ Bahan baku bata press campurannya pakai olahan batu kapur tulis, semen dan air,” kata Ida di acara media trip Permata Bank, Cianjur, Jawa Barat, Kamis 10 Oktober 2019.

Meskipun tinggal di daerah dataran tinggi yang hampir semua usaha penduduknya di bidang pertanian, Ida lebih memilih usaha batu bata.

“ Saya pertanian nggak bisa dan nggak langsung menghasilkan. Kalau misalnya padi, cuma bisa panen setahun dua kali,” ujar dia.

 

1 dari 3 halaman

Hasilkan 600 Batu Bata Per Hari

Memiliki dua orang pekerja, dalam sehari Ida dapat menghasilkan 600 batu bata press. Dalam 5 hari kerja, menjadi 3 ribu bata press. Namun, dia tidak menyebutkan berapa nilai jual dan penghasilan yang beliau dapatkan.

“ Hasil penjualannya ditabung aja dirumah karena jumlahnya masih sedikit,” ujar dia sambil tertawa.

Ida mengaku dapat pinjaman modal Rp3,5 juta pada tahun pertana dari Permata Bank. Kemudian, dapat Rp5 juta dari Amartha—mitra chanelling Permata Bank untuk membantu menjangkau nasabah bisnis mikro.

2 dari 3 halaman

Ada Juga Pengusaha Batu Tulis

Selain Ida, Robiah juga termasuk salah satu wanita pengusaha yang sukses di Cianjur. Sudah dua tahun dia menjadi pengusaha batu kapur tulis. Untuk mengembangkan bisnisnya, Robiah mendapatkan pinjaman dari Permata Bank sebesar Rp3,5 juta dan Rp5 juta dari Amartha.

Robiah sukses mengembangkan bisnis kapur tulis di Cianjur, Jawa Barat

Awal mula memulai usaha, suami Ibu Robiah adalah seorang pekerja tambang kapur batu tulis selama 15 tahun.

“ Alhamdulillah sedikit demi sedikit ngumpulin modal buat buka usaha sendiri,” kata dia.

3 dari 3 halaman

Semua Pekerja Wanita

Dalam merintis usahanya, Robiah dibantu oleh empat pekerja dan semuanya adalah wanita. Dari mulai proses pencampuran air dan batu kapur tulis, pencetakan hingga pengemasan dilakukan oleh Ibu Robiah bersama pekerjanya.

“ Pertamanya batu kapur dari Padalarang disiram, abis itu berkembang kan. Terus langsung diaduk sampai rata, baru dicetak,” kata dia.

Sehari Robiah menghasilkan 30 kg olahan batu kapur tulis. Harga per kilo nya Rp17.500. Dalam dia mendapatkan sekitar Rp525 ribu. Hasil olahannya pun dijual dari desa sampai kota. 

Laporan: Alfi Salima Puteri

Beri Komentar