Cerita Jokowi Terus Tahan Harga BBM Tak Naik: `Semua Negara Tambah Pusing`

Reporter : Alfi Salima Puteri
Jumat, 11 Maret 2022 18:33
Cerita Jokowi Terus Tahan Harga BBM Tak Naik: `Semua Negara Tambah Pusing`
Presiden mengungkapkan harga minyak dunia tahun ini sudah naik dua kali lipat dibandingkan 2020.

Dream - Presiden Joko Widodo mengungkapkan pemerintah masih berusaha tak menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubidi. Kebijakan itu dilakukan hati-hati dengan tetap memperhatikan keuangan negara.

Berbicara dalam sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalies ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS), Jumat, 11 Maret 2022, Presiden mengungkapkan harga minyak dunia di tahun ini sudah melambung dibandingkan tahun 2020 yang berada di level US$ 60 per barel.

Saat ini, lanjut Jokowi, harga minyak dunia sudah hampir dua kali lipat yaitu di level US$115 per barel. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan sepekan yang lalu kala menembus level US$130 per barel.

Melihat pergerakan harga minyak dunia yang terus naik, presiden mengungkapkan, banyak negara memutuskan untuk menaikan harga jual BBM. Namun kebijakan tersebut tak ditempuh pemerintah. Semua negara harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga, kita di sini masih nahan-nahan.

 

1 dari 2 halaman

Sering Tanya Menkeu

Meski tak menaikkan harga BBM, Presiden memastikan pemerintah terus memantau kesehatan anggaran negara. Jokowi mengaku sering meminta penjelasan dari Menteri Keuangan terkait kondisi keuangan negara.

" Bu Menteri saya tanya, “ Gimana, Bu? Tahannya sampai berapa hari ini?” Kita nahan-nahan terus," ungkapnya.

Pada bagian lain. Presiden mengungkapkan jika tekanan ekonomi tak hanya dialami Indonesia. Sebelumnya banyak negara tergagap-gagap ketika harus menghadapi disrupsi kronis akibat revolusi industri 4.0.

SPBU Pertamina

 

2 dari 2 halaman

`Semua Negara Pusing`

Kini, banyak kepala negara dilanda kepusingan menghadapi efek dari pandemi Covid-19 yang sama sekali tak pernah diduga.

" Tambah pusing kita semuanya, semua negara tambah pusing semuanya. Pusingnya belum reda, tambah lagi ada perang, sudah bertubi-tubi," ujar Jokowi yang mengungkapkan masalah serupa juga disampaikan kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Jepang Kishida.

Tekanan tersebut diakui turut berimbas pada perekonomian Indonesia yang bersyukur masih bisa bertahan dan melalui dua terakhir belakangan dengan hasil baik.

" Artinya apa? Masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian.

https://setkab.go.id/sidang-terbuka-senat-akademik-dies-natalis-ke-46-universitas-sebelas-maret-uns-di-uns-tower-ki-hadjar-dewantara-kota-surakarta-provinsi-jawa-tengah-11-maret-2022/

Beri Komentar