Ilustrasi/Shutterstock
Dream - Sektor pariwisata memang lagi lesu karena pandemi Covid-19. Bali yang menjadi destinasi andalan Indonesia tak luput dari dampak pandemi.
Kunjungan turis ke Pulau Dewata turun drastis, sehingga berimbas pada bisnis perhotelan.
Gusti Mahajaya, salah satu pelaku bisnis perhotelan di Bali, mengatakan bahwa selama pandemi pendapatan penginapannya sangat memprihatinkan.
" Karena mayoritas turis yang datang ke Bali adalah turis mancanegara, hotel-hotel di Bali dirancang memang untuk mereka," kata Gusti dalam Ngobras Dream, Rabu 2 Desember 2020.
" Namun, pandemi ini membuat turis mancanegara tidak dapat hadir akhirnya terjadilah penyesuaian harga hotel-hotel di Bali karena memiliki target pasar yang berubah," tambah dia.
Selain cerita soal bisnis hotelnya yang merosot, Gusti juga mengungkapkan dirinya sempat jadi penyintas Covid-19. Ibarat sudah jatuh ketimpa tangga pula.
Sahabat Dream mau tahu nggak sih lebih jauhnya tentang Bali dan bisnis perhotelan selama pandemi? Yuk tonton siaran ulangnya di IGTV DREAMCOID.
View this post on Instagram
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Pandemi COVID-19 yang bermula di China berdampak luas hingga dirasakan ke seluruh negara di dunia. Penerbangan antar negara kin itak lagi seleluasa di masa sebelum pandemi.
Tak hanya tidak bisa bepergian, wabah Covid-19 juga memaksa seseorang `terdampar` di negeri orang karena tak bisa pulang kampung.
Ghofur Muhammad adalah salah satu WNI yang sedang menjalani studinya di Belanda ketika awal pandemi.
Dream berkesempatan ngobrol bareng Ghofur dalam Live Instagram Ngobras Selasa, 1 Desember 2020 kemarin untuk mengetahui lebih jauh tentang protokol kesehatan yang dijalankan di Belanda.
© © Dream.co.id
Tidak hanya menceritakan tentang protokol kesehatan yang ada di Belanda, Ghofur juga menceritakan tentang perjuangannya bisa pulang ke Tanah Air.
Buat Sahabat Dream yang kepo langsung saja yuk tonton siaran ulangnya di IGTV @dreamcoid sekarang.
Dream - Kebersihan tubuh dan lingkungan sekitar saat ini jadi perhatian utama seluruh masyarakat di dunia demi mencegah penularan Covid-19.
Kita tidak akan pernah tahu kapan bakteri dan virus yang tak terlihat dengan mata akan bersarang di tubuh dan peralatan yang sering dipakai
Saat kita lengah dengan mengabaikan kebersihan diri dan lingkungan, di momen itulah virus akan dengan mudah masuk dan menggerogoti tubuh. Termasuk virus COVID-19 yang mematikan ini.
Banyak menghabiskan waktu di rumah bukan berarti kamu bermalas-malasan saja. Justru jangan sampai rumah jadi makin kotor, Sahabat Dream.
Tetap lakukan bersih-bersih rumah agar bakteri, kuman, dan virus 'males' mampir dengan cara berikut ini:
© © Dream.co.id/Dwi Ratih
Kalau rumah bersih, kesehatan tubuh pun tetap terjaga, kan?
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Vaksin saat ini sangat diharapkan agar pandemi terkendali. Namun demikian, protokol kesehatan 3M tidak boleh ditinggalkan meskipun saat vaksin Covid-19 sudah tersedia nanti.
Tak hanya itu, gaya hidup sehat juga tidak boleh berhenti. Masyarakat tetap harus rajin olahraga, istirahat cukup dan rutin mengonsumsi buah serta sayur agar daya tahan tubuh terjaga.
" Pada dasarnya menerapkan protokol kehidupan bersih dan sehat tidak perlu karena saat ada pandemi Covid-19 namun diterapkan juga setelah pandemi Covid-19," ujar Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, dr Ede Surya Darmawan.
Ede mengatakan hidup bersih dan sehat harus diterapkan kapan pun dan di manapun. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.
" Harapannya, kita semua bekerja sama untuk menyehatkan masyarakat," kata dia.
Jika sampai tertular, kata Ede, masyarakat akan mengalami kerugian ekonomi sangat besar. Perawatan pasien Covid-19 membutuhkan biaya sangat mahal karena tidak hanya membuat si pasien sembuh namun juga memastikan perawat dan dokter tidak tertular melalui penggunaan Alat Pelindung Diri.
" Lalu ruangan perawatannya kadang-kadang kalau sudah gejala sedang atau berat perlu ruangan khusus dengan biaya tinggi, jadi wajar kalau biaya perawatan Covid-19 ini rata-rata Rp184 juta," ucap Ede.
Sehingga, Ede menekankan agar masyarakat mulai membiasakan hidup sehat dan menjaga keamanan diri dengan 3M. Selain itu, mendukung program vaksinasi untuk meningkatkan sistem imun.
" Begitu vaksin sudah hadir, masyarakat diharapkan yakin bahwa vaksin itu dikembangkan oleh para peneliti dan dokter sehingga tingkat keamanan dan efektivitasnya juga baik. Perlu diingat, biaya vaksinasi jauh lebih murah daripada diobati karena sakit," kata Ede, dikutip dari Covid19.go.id.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik