Uang Rupiah Desain Baru Telah Diluncurkan Bank Indonesia
Dream - Cucu Cut Meutia, Teuku Rusli melemparkan kritik kepada para penghujat desain seri uang Rp1.000 baru. Menurut pria yang akrab disapa Rusli,banyak dari para penghujat tersebut hanya melihat desain gambar Cut Meutia tak melihat esensi penting dari peletakkan gambar pahlawan di desain uang terbaru itu.
" Yang terpenting adalah semangat juang Cut Meutia kita teruskan, jangan seperti sekarang, baru menjabat Ketua RT saja, korupsi," kata Rusli, saat dihubungi Dream, Kamis, 22 Desember 2016.
Menurut Rusli, keluarga besar Cut Meutia merasa bersyukur lantaran semangat juang pahlawan asal Aceh tersebut masih diingat pemerintah dengan disematkan pada desain uang baru.
Keluarga pun tak keberatan dengan gambar Cut Meutia tanpa kerudung yang dipermasalahkan sebagian kalangan.
" Alhamdulillah, kami masih diingat," jawabnya.
Rusli berpendapat desain uang baru bergambar Cut Meutia itu dinilai kurang artistik. Sebab, warna hitam di belakang gambar dianggap mengganggu bentuk dan warna rambut Cut Meutia.
" Background hitamnya terlalu besar. Jadi, tak terlihat warna rambut aslinya," kata dia.
Dia tak mempermasalahkan gambar Cut Meutia tanpa kerudung tersebut. Sebab, kata dia, konsep kerudung pada zaman Aceh dahulu berbeda dengan kerudung yang dipakai orang Aceh saat ini.
" Kerudung orang Aceh sekarang tentu nggak sama dengan kerudung orang Aceh dulu," ucap dia.
Dream - Perdebatan mengenai gambar Cut Meutia di seri uang baru Rp1.000 ditanggapi oleh pihak keluarga. Salah seorang cucu Cut Meutia, Teuku Rusli menyebut protes yang terlontar di media sosial muncul bukan dari keluarga besar keturunan Cut Meutia.
" Kami keluarga nggak ada masalah. Gambar Cut Meutia itu kan tidak asli. Lagi pula Cut Meutia itu tak punya gambar," kata Rusli saat dihubungi Dream, Kamis, 22 Desember 2016.
Menurut dia, tidak adanya gambar maupun foto yang merekam wajah Cut Meutia karena sosok pejuang perempuan itu tinggal di perkampungan pedalaman di Aceh Utara.
" Jaraknya, 20 kilometer dari pusat kota," ucap dia.
Alasan lain ketidaktersediaan gambar itu lantaran masyarakat Aceh di kala itu memang enggan dilukis. Sebab, dalam pandangan ajaran Islam, menggambar wajah manusia termasuk amalan yang dilarang.
" Kalau dalam Islam kan nggak boleh," ucap dia.
Dia justru mempertanyakan reaksi berlebihan yang muncul dengan mengatasnamakan masyarakat Aceh. Jika memang masyarakat Aceh terganggu, kata dia, seharusnya dapat disampaikan ke Kantor Gubernur Aceh.
" Yang protes ini mau gaya-gayaan doang. Saya sudah minta keluarga di Aceh untuk melacak siapa orangnya," kata dia.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media