Dahlan Iskan Curiga Pernah Tertipu Direksi Jiwasraya Saat jadi Menteri BUMN

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 30 Desember 2019 19:15
Dahlan Iskan Curiga Pernah Tertipu Direksi Jiwasraya Saat jadi Menteri BUMN
Menurut Dahlan, personil Jiwasraya saat ini masih sama dengan saat dia masih menjabat menteri BUMN.

Dream – Kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) turut membuka kenangan Dahlan Iskan saat menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Meski tak ingat pasti kondisi saat itu, Dahlan khawatir dirinya turut tertipu dari aksi korporasi yang dilakukan direksi Jiwasraya.

Kecurigaan itu muncul karena personil yang menjabat di Jiwasraya saat ini masih sama. 

Pengakuan Dahlan itu disampaikan dalam blog pribadinya, disway.id, berjudul Neo Baru yang dikutip Dream, Senin 30 Desember 2019. Dahlan bercerita jika dia baru-baru ini menghubungi teman lamanya tentang Jiwasraya.

Dari penjelasan teman yang tak disebutkan namanya itu, Dahlan mengatakan jika rekannya itu menyebut infografis yang beredar di media sosial itu salah total.

Kepada sang teman, Dahlan bertanya apakah dirinya pernah menyetujui suntikan modal kepada perusahaan asuransi ini pada 2012.

" Waktu itu memang ada usulan dari staf. Agar Jiwasraya disuntik modal. Tapi Pak Menterinya menolak usulan itu," kata temannya, ditirukan Dahlan.

Eks dirut PLN ini mengatakan tak yakin jika pernah meminta Jiwasraya mendapatkan Penanaman Modal Negara (PMN). Dia hanya mengizinkan PMN disuntikkan kepada industri strategis di bawah Kementerian Pertahanan.

“ Tapi saya juga ragu jangan-jangan saya benar menyetujuinya. Saya sudah banyak lupa. Sejak tidak jadi menteri lagi saya ingin cepat move on ke dunia lama --meski kenyataannya saya justru move in,” kata dia.

1 dari 5 halaman

Jangan-jangan Tertipu

Dahlan juga mencurigai jika di telah tertipu oleh direksi perusahaan asuransi ini. Dikatakan bahwa personelnya masih sama.

“ Muncul juga perasaan bersalah. Jangan-jangan saya dulu juga tertipu oleh direksi Jiwasraya. Kan personalnya masih yang sama,” kata dia.

Dahlan mencoba menghubungi dirut yang lama yang pernah dipuji pada 2012. Direksi yang dihubungi tersebut mengatakan jika perusahaan pernah mencari jalan keluar yang brilian selain injeksi modal.

“ Ternyata ditemukan jalan lain. Alhamdulillah. Jiwasraya keluar dari kesulitan. Sampai-sampai saya menyebutnya " Jiwasraya telah merdeka" . Merdeka dari beban triliunan. Kebetulan saat itu menjelang 17 Agustus. Kata " merdeka" lagi menggema di mana-mana. Tapi yang benar-benar merasakan arti merdeka adalah Jiwasraya,” kata dia.

Dahlan juga ragu kala itu tertipu oleh angka-angka yang dipaparkan direksi perusahaan ini. Dia pun siap dengan segala jawabannya. Dahlan juga ingin tahu apakah praktik beli saham perusahaan kuning telah ada. Ataukah baru dilakukan sekarang.

“ Saya begitu ingin tahu jawabannya. Saya siap menerima kabar buruk bahwa saya pun tertipu,” kata dia.

Sang teman mengatakan ada tiga orang yang bermain-main di pasar modal. Sang teman ini mengatakan baru tahu belakngan. “ Ia menyebut nama tiga orang itu. Semuanya di luar direksi Jiwasraya. Semuanya jagoan goreng-goreng saham di pasar modal,” kata Dahlan.

2 dari 5 halaman

Duit yang Dihabiskan Jiwasraya Buat Jadi Sponsor Manchester City

Dream - PT Asuransi Jiwasraya sempat menjadi sponsor klub sepakbola kaya asal Inggris, Manchester City. Kementerian BUMN, selaku kuasa pemegang saham pemerintah menilai keputusan bisnis tersebut mengherankan.

Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga mengaku heran dengan keputusan tersebut tak sesuai dengan kondisi keuangan Jiwasraya saat ini.

Nilai uang yang diberikan Jiwasraya untuk berpromosi di klub kaya Inggris itu memang bukan main-main. “ Nilai sponsorship setelah pajak itu Rp7,5 miliar per tahun,” kata Arya, di Jakarta, dikutip dari Liputan6.com, Jumat 27 Desember 2019.

 

 

Selain biaya sponsorship, Jiwasraya juga harus menyiapkan biaya kunjungan Rp4 miliar yang bersifat tentatif. Biaya ini dikeluarkan jika klub tersebut berkunjung ke Indonesia.

Lalu, ada biaya suvenir Jiwasraya dengan logo klub senilai Rp1 miliar per tahun dan konsultan Rp1 miliar per tahun.

Kontrak kerja sama Jiwasraya dengan Manchester City diketahui berjalan selama 4 tahun mulai dari dari 2014 sampai 2018.

“ Setelah kontrak selesai, distop oleh Indra Widjaja (Direktur Pemasaran Korporat Jiwasraya),” kata dia. 

(Sah, Sumber: Liputan6.com/Athika Rahma)

3 dari 5 halaman

Kinerja `Jelek`, Jiwasraya Nekat Jadi Sponsor Manchester City

Dream - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) menjadi sorotan publik belakangan ini. Hal ini disebabkan oleh perusahaan asuransi yang tak bisa membayar klaim kepada nasabahnya.

Kerugian yang harus ditanggung oleh para nasabahnya diperkirakan mencapai Rp12,4 triliun. 

Dikutip dari Liputan6.com, Jumat 27 Desember 2019, Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, heran karena perusahaan ini mengubah laporan keuangan demi menjadi sponsor salah satu klub sepakbola, Manchester City. 

Seharusnya, kata dia, kinerja Jiwasraya sudah jelek. Seharusnya tak memaksakan jadi sponsor.

 


“ Kalau kita lihat posisi (laporan keuangan) 2014 posisi Jiwasraya jelek. Dia masih bisa backup dirinya jadi sponsor klub Manchester City,” kata dia di Jakarta.

Arya juga mempertanyakan langkah perusahaan yang seharusnya pembayaran klaim nasabah menggunakan hasil investasi, bukan dari premi-premi nasabah yang baru. " Itu namanya gali lubang tutup lubang," kata dia.

4 dari 5 halaman

Jalan Keluar

Jalan keluar agar perusahaan ini bisa selamat adalah membentuk holding BUMN asuransi. Proses ini sedang berjalan dan ditargetkan selesai pada kuartal I atau 2 2020.

Kemudian, alternatif lainnya adalah menjual aset keuangan perusahaan terutama saham dengan nilai undervalue.

" Kita akan jual aset saham undervalue, itu nilainya bisa Rp 5 triliun ke atas. Kita harapkan Rp5,6 triliun atau hampir Rp 6 triliun," kata dia.

5 dari 5 halaman

Berharap Masalah Selesai

Anggota Komisi VI DPR, RI Darmadi Durianto, berharap persoalan yang menimpa perusahaan asuransi milik negara, Jiwasraya, segera selesai. Hal ini karena nasabah Jiwasraya menjadi pihak yang dirugikan.

Darmadi mengungkapkan, DPR sudah berkali-kali memanggil Jiwasraya dan sudah diingatkan akan resiko kebangkrutan.

" Tapi sepertinya ada dugaan pembiaran yang dilakukan oleh menteri BUMN sebelumnya. FPDIP khususnya dalam persoalan ini akan terus menyuarakan agar kasus ini cepat diselesaikan secara hukum mengingat begitu banyak masyarakat yang menderita akibat kasus Jiwasraya ini. Panyelesaian secara hukum agar cepat dituntaskan karena kasus Jiwasraya sudah sangat sistemik," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakara.

Darmadi juga meminta agar aparat penegak hukum bekerja ekstra dengan memanggil semua pihak yang bertanggung jawab dan diduga terlibat dalam perkara Jiwasraya itu.

" Kita meminta aparat penegak hukum untuk bertindak cepat, progresif dan komprehensif dalam menyelesaikan kasus ini," kata dia. 

(Sumber: Liputan6.com/Athika Rahma)

Beri Komentar