Bank Tunggu Respons BI Usai Kenaikan Harga BBM Pertalite dan Solar

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 9 September 2022 06:12
Bank Tunggu Respons BI Usai Kenaikan Harga BBM Pertalite dan Solar
Permata Bank yang merupakan bagian dari Bangkok Bank Group tetap optimis dengan pertumbuhan kredit dari nasabahnya.

Dream - Kalangan perbankan di Tanah Air masih menghitung dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite dan Solar terhadap bisnis industri keuangan nasional. Salah satu yang ditunggu adalah langkah Bank Indonesia (BI) dalam merespons kebijakan tersebut.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Sabtu, 3 September 2022 lalu.  Dengan penyesuaian ini, harga Pertalite naik Rp350 dari semulai Rp7.650 menjadi menjadi Rp10.000 per liter. 

Sementara harga solar naik lebih tinggi yaitu Rp650 per liter dari semulai Rp 5.150 menjadi Rp 6.800. Selain dua BBM bersubsidi itu, pemeirntah juga menaikkan Pertamax Rp2.00 per liter menjadi Rp14.500.

Direktur Utama PT Permata Bank, Meliza M. Rusli mengatakan perusahaan masih terus memantau perkembangan dari BI terkait suku bunga. Untuk saat ini, Meliza memastikan dampak daripada kenaikan harga BBM belum terlihat meski dipastikan akan ada impact terhadap inflasi. 

" Kami akan mengikuti bagaimana perkembangan dari Bank Indonesia, apakah mereka melakukan adjustment terhadap suku bunga,” katanya saat ditemui Dream dalam Press Gathering #SemuaMakinBisa Re-experiencing PermataMobile X di Jakarta, Kamis, 8 September 2022.

Kenaikan harga BBM yang kemungkinan bisa direspons BI dengan menaikkan suku bunga acuan diperkirakan akan ikut berdampak pada penyaluran kredit perbankan. Sebab kenaikan harga BBM dapat mempengaruhi inflasi atau daya beli masyarakat.

1 dari 3 halaman

Meski masih menunggu keputusan BI, Permata Bank yang merupakan bagian dari Bangkok Bank Group optimistis pertumbuhan kredit nasabah akan mencapai target yang sudah dibuat perusahaan. Begitu pula dengan target pertumbuhan yang akan ditetapkan untuk tahun 2023.

“ Saya merasa ini akan tetap positif tahun depan, dan kami selalu melihat bahwa sampai akhir tahun ini pun juga pertumbuhan kredit dari Permata Bank akan tetap yakin dengan yang kita siapkan di awal tahun,” kata Meliza.

Lebih jauh, Meliza memastikan perusahaan akan terus memantap perkembangan terutama jika potensi kenaikan inflasi akan berdampak pada sisi pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adalah lebih berhati-hati dalam penyaluran kredit.

“ Tentu kami akan selalu memperhatikan dari sisi penyaluran kredit lebih berhati-hati ya dengan adanya potensi kenaikan inflasi yang akan berujung pada dari mungkin sisi pertumbuhan ekonomi, mungkin akan lebih hati-hati,” ujarnya.

2 dari 3 halaman

Sebagai perbankan yang mengedepankan digitalisasi, diketahui Permata Bank juga mempunyai aplikasi Permata Mobile X yang telah diluncurkan sejak 2018. 

Nasabah Permata Bank yang menjadi pengguna Permata Mobile X saat ini mencapai 2 juta. Kemudian, pengguna konvensionalnya saat ini mencapai 6,2 juta nasabah. 

permata bank

Selama tengah tahun pertama 2022, jumlah total transaksi digital banking di Permata Bank meningkat 25 persen (year on year). Dengan peningkatan pengguna Permata Mobile X meningkat sebanyak 42 persen (year on year).

3 dari 3 halaman

Dengan pengguna Permata Mobile X yang sudah mencapai jutaan tersebut, Meliza mengaku mereka mempunyai cara tersendiri untuk menangani nasabah yang tidak aktif bertransaksi, dengan adanya Virtual Relationship Manager. 

permata bank

Tugas dari timnya itu akan membantu nasabahnya untuk membantu berbagai keluhan terkait kebutuhan nasabah dalam penggunaan mobile banking tersebut. Kemudian saat ditanya apakah pengguna yang pasif tersebut memengaruhi beban biaya operasional jadi lebih bertambah, begini tanggapannya.

" Oh enggak, justru itu selalu menjadi tambahan kerjaan buat tim kami, kita punya namanya virtual relationship manager. Jadi mereka nggak pernah ketemu dengan nasabahnya tapi karena dengan adanya sistem yang kita bangun, kita bisa tahu bahwa beberapa nasabah itu tidak aktif lagi dengan mobile banking," katanya.

Beri Komentar