Bos Tesla, Elon Musk, Memutuskan Untuk Menjual Rumah Terakhirnya Untuk Membiayai Proyek Koloni Di Mars
Dream – Elon Musk melakukan segala upaya untuk mewujudkan ambisinya membangun tempat tinggal baru bagi manusia di planet Mars . Salah satu keputusan besar yang dibuat Musk untuk menciptakan koloni di Mars adalah menjual hampir seluruh asetnya.
Bahkan dikabarkan, tempat tinggal yang dijual Musk tersebut merupakan aset rumah terakhirnya yang dimiliki bos Tesla tersebut.
Dikutip dari New York Post, Rabu 22 September 2021, bos SpaceX ini dikabarkan telah mendaftarkan properti terakhirnya berupa sebuah rumah di Hillsborough, California—di dekat Teluk San Fransisco. Elon menjual rumah itu pada Juni 2021.
Kabar terkini, rumah yang dijual Musk itu sudah terjual pada 11 September 2021 lalu. Sang pembeli berani menggelontorkan uang hingga US$37,5 juta atau sekitar(Rp534,33 miliar.
“ (Saya) memutuskan untuk menjual rumah terakhir. Hanya perlu ada keluarga besar yang akan tinggal di sana. Tempat ini istimewa,” cuit dia pada 14 Juni 2021 di akun Twitternya.
Dikutip dari Business Insider, Elon menjual rumah terakhirnya itu untuk membiayai proyek koloni di Mars.
Sekadar informasi, properti itu dibeli Elon pada 2017. Kala itu harganya senilai US$23,4 juta (Rp333,42 miliar).
Rumah itu memiliki luas 4.876,8 meter persegi dengan 9 tempat tidur dan 10 kamar mandi. Properti ini didirikan di lahan seluas 47 akre atau 190.202 meter persegi.
Selain itu, rumah terakhir Musk ini memiliki ruangan ballroom, ruang makan, dan dapur. Sedangkan untuk menyimpan kendaraannya, Elon mempunyai 3 garasi mobil, 8 carport mobil, dan tempat parkir sepeda motor.
“ Rumah besar yang berusia 100 tahun lebih dengan pemandangan teluk,” begitu deskripsi di iklan penjualan rumah Elon.
Ada juga fasilitas berupa kolam renang, jalur hiking, serta pemandangan ngarai dan waduk.
Pada Juni 2020, Elon mencuit telah menjual hampir semua asetnya. Bahkan, dia mengaku tak punya rumah sebentar lagi.
“ Saya hampir menjual semua aset. Bakal nggak punya rumah sendiri,” cuit dia dalam bahasa Inggris.
Saat ini, Elon tinggal di rumah kontrakan senilai US$50 ribu (Rp712,44 juta). Rumah ini berada di Boca Chica, Amerika Serikat. Hunian ini disewa dari SpaceX.
“ Rumah utamaku sebenarnya adalah hunian US$50 ribu di Boca Chica/Starbase yang saya sewa dari SpaceX. Ini agak luar biasa,” cuit Elon pada Juni 2021.
Dream – Kekayaan Bos Tesla Elon Musk mencetak rekor rentetan akumulasi penurunan tercepat dalam sejarah pada tahun 2020. Melonjak di tahun lalu secara mengejutkan, harta kekayaan Elon Musk terjun bebas di awal 2021.
Dikutip dari Business insider yang melansir dari Bloomberg, setidaknya Elon Musk kehilangan US$ 27 miliar atau setara dengan Rp 387,7 Triliun. Hal itu disebabkan saham produsen mobil tersebut merosot jauh menyusul aksi jual saham investor.
Saham Tesla jatuh lebih dari 16 persen pada Minggu 1 Maret 2021 kemarin. Tentu saja hal itu merusak keberhasilan Musk dan menjadikannya turun posisi dari peringkat orang terkaya di dunia.
Padahal dengan kekayaan Rp 2.250,4 triliun yang dimiliki Musk di tahun lalu telah membuatnya menjadi orang terkaya di dunia mengungguli Jeff Bezos.
Meski terperosok dalam, masih ada keberuntungan yang menaungi Elon Musk. Kerugian aakibat turunnya saham Tesla masih bisa ditopang oleh kuntungan lanjutan untuk SpaceX.
Meskipun mengalami kerugian, Musk masih menempati posisi orang terkaya kedua di dunia. Selisih kekayaannya dengan Jeff Bezos yang berada di puncak semakin menjauh hingga US$ 20 miliar.
Sebelumnya, kekayaan Musk naik tajam pada tahun lalu setelah harga saham Tesla naik 743 persen. Januari 2021, dia mendepak posisi Bezos dari daftar puncak setelah harta miliknya menembus 210 miliar dollar AS.
Baru-baru ini harga-harga saham di Nasdaq, termasuk Tesla mulai berguguran karena valuasinya kelewat premium. Bahkan investor kini mulai beralih dari saham-saham teknologi ke saham perusahaan yang akan pulih setelah pandemi.
Selain anjloknya harga saham Tesla, penyebab lain penurunan kekayaan Musk juga disebabkan oleh pengumuman investasi Bitcoin senilai 1,5 miliar dollar AS pada bulan lalu. Ketika Musk menyatakan harga Bitcoin terlalu mahal, harga mata uang kripto dan Tesla turun hingga membuat kekayaannya turun 15 miliar dollar AS dalam kurun waktu dua minggu saja.
Namun ternyata Tesla bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang mengalami kerugian setelah meraih keuntungan. Starup Cina Nio bahkan mengalami penurunan sekitar 40 persen dari level tertinggi bulan Februari, dengan pesaingnya seperti XPeng dan Li Auto turun dalam jumlah yang sama.
Dan Ives, seorang analis di Webdush Securities mengatakan penurunan baru-baru ini mewakili keterpurukan namun belum mencapai puncaknya.
“ Bulan lalu kami telah menyaksikan aksi jual pada nama EV di seluruh papan karena perdagangan risk-off ditambah dengan beberapa pemotongan penjualan yang terlihat di China selama bulan Januari telah memicu beberapa investor untuk beralih dalam waktu dekat,” ucapnya.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur