Ramai Demo 411 dan Tertundanya Uang Rp 8 Triliun

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 1 Desember 2016 07:15
Ramai Demo 411 dan Tertundanya Uang Rp 8 Triliun
Belum lagi transaksi senilai Rp 4 triliun batal terlaksana.

Dream - Demonstrasi menuntut penanganan kasus dugaan penistaan agama pada 4 November 2016 lalu membawa dampak besar. Akibat demo itu, iklim investasi di Tanah Air dikabarkan sempat terganggu.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan nilai investasi sebesar US$583 juta, setara Rp7,8 triliun tertunda. Jumlah tersebut diambil dari nilai investasi di empat provinsi di Pulau Jawa.

" Provinsi Jawa Timur, US$182 juta (setara Rp2,4 triliun), Jawa Tengah US$73 juta (setara Rp989 miliar), Jawa Barat US$217 juta (setara Rp2,9 triliun), Banten US$111 juta (setara Rp1,503 triliun)," kata pengamat ekonomi Tito Rizal, dalam diskusi Dampak Ekonomi Demonstrasi 411, di Warung Daun, Jakarta Pusat, Rabu, 30 November 2016.

Menurut Tito, para investor sedang menunggu kepastian hukum kasus yang menimpa Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama. Sebab, iklim politik dan keamanan yang damai menjadi salah satu butir penting acuan investasi.

Selain investasi yang tertunda, iklim demokrasi yang riuh turut mendorong dampak negatif pada pasar. Tito berasumsi transaksi sebesar Rp4 triliun batal terjadi.

" Asumsinya, sebanyak 25 ribu toko tutup pada saat demo berlangsung," ucap dia.

Demonstrasi 4 November, kata Tito, juga membuat kerugian signifikan pada distribusi barang. Dia berasumsi distribusi barang yang seharusnya mampu meraup angka sebesar Rp1,4 triliun tidak terjadi.

" Negara dalam kondisi ini juga terdampak, karena pergeseran pasukan butuh biaya. Biaya pergeseran pasukan dalam lingkup Jabodetabek saja tercatat mencapai Rp150 miliar," ucap dia.

Agar kondisi ini tak berlarut-larut, Tito menyarankan pemerintah segera menangani kasus hukum Ahok. Jika tidak, ancaman ekonomi yang mirip 1998 dapat terjadi.(Sah)

Beri Komentar