Dibeli Murah, Ini Kisah Pemilik Semenit Domain Google.com

Reporter : Syahid Latif
Rabu, 21 Oktober 2015 10:00
Dibeli Murah, Ini Kisah Pemilik Semenit Domain Google.com
Mahasiswa ini membeli domain Google.com cuma Rp 164.000. Sadar kecolongan, Google membatalkannya. Malahan mahasiswa ini diberi hadiah.

Dream - Gara-gara kesalahan sistem perusahaan mesin pencari raksasa, Google, seorang mahasiswa berhasil membeli nama domain Google.com. Hanya bermodal US$ 12 atau Rp 164 ribu, pria ini sempat menjadi pemilik domain itu meski hanya sekitar satu menit.

Bukannya dituntut di pengadilan, pria itu justru diberi hadiah karena dianggap telah berhasil mengungkap cacat dalam sistem administrasi domain raksasa pencari tersebut.

Bulan lalu, siswa dan mantan karyawan Google, Sanmay Ved bisa membeli Google.com dengan harga yang sangat murah. Domain itu bisa dibeli karena adanya cacat dalam sistem pencari Google.

Sanmay awalnya sempat terkejut ketika domain Google.com dijual. Tanpa pikir panjang, dia langsung membelinya hanya seharga US$ 12. Tak disangka, tawaran itu diterima. Setelah transaksi, domain itu pun berpindah kepemilikan.

Namun dalam hitungan sekitar satu menit, pembelian domain itu dibatalkan. Uang Sanmay sendiri dikembalikan.

" Google bisa melakukan hal ini (meminta kembali domainnya) mengingat layanan pendaftaran domain yang saya gunakan adalah milik Google," tulis Sanmay dalam posting blog di LinkedIn seperti dikutip Dream dari laman CNBC, Rabu, 21 Oktober 2015.

Sanmay pun berinisiatif memberitahukan tim keamanan Google tentang cacat pada sistem mesin pencari Google. Atas jasanya, Google menghadiahinya sejumlah yang nilainya belum diungkapkan.

Ketika mengetahui bahwa hadiah itu akan disumbangkan, Google justru melipatgandakan uang yang diberikan kepada Sanmay.

" Saya membalas email mereka dan mengatakan bahwa semua yang dilakukan bukan tentang uang. Saya kemudian meminta agar uang hadiah disumbangkan ke Art of Living India Foundation," tulis Sanmay.

Google tidak menanggapi permintaan komentar atas masalah ini. Memberikan hadiah uang kepada orang-orang yang berhasil menemukan kelemahan keamanan atau administrasi biasa dilakukan oleh Google dan perusahaan teknologi lainnya. Praktik ini dikenal sebagai " bug bounty" . (Ism)       

 

1 dari 4 halaman

Remaja Ajaib Ini Jadi Rebutan Google dan Facebook

Remaja Ajaib Ini Jadi Rebutan Google dan Facebook © Dream

Remaja Ajaib Ini Jadi Rebutan Google dan Facebook

Dream - Ben Pasternak bukanlah remaja Australia biasa. Pada usia 15 tahun, ia telah menciptakan sebuah game iPhone yang menaikkan statistik App Store ke tingkat yang lebih tinggi.

Dalam waktu hanya 6 minggu setelah diluncurkan pada Oktober 2014, game ciptaan Pasternak,Impossible Rush telah di-download 500 ribu kali.

Akibatnya, statistik App Store mampu melampaui Vine, Google dan Twitter seiring makin membengkaknya jumlah download game yang membuat ketagihan itu.

Pasternak, remaja dari Eastern Suburbs Sydney, menciptakan Impossible Rush bersama temannya sesama remaja dari Chicago, Austin Valleskey, di saat ia bosan dengan pelajaran sekolah.

Sekarang, remaja ajaib ini sedang berada di Amerika Serikat untuk memenuhi undangan para raksasa teknologi seperti Google, Facebook dan Yahoo. Pasternak pun berharap bisa magang di salah satunya.

Departemen Magang Facebook telah mengundang Pasternak untuk melihat-lihat markas perusahaan tersebut di California. Tak cuma Facebook, perusahaan mesin pencari, Google, pun terpincut.

Wakil Presiden Pencarian Google, Yossi Matais juga mengundang langsung Pasternak berkunjung ke kampus perusahaan yang berbasis di Menlo Park, California itu.

Di markas perusahaan teknologi dunia, Silicon Valley, Pasternak diminta hadir dalam sebuah even kompetisi aplikasi remaja, Hack Generation Y. Ajang itu merupakan kompetisi menciptakan game dalam waktu 36 jam.

Pasternak adalah di antara 20 anak muda yang mendapat undangan khusus di luar AS. Undangan lainnya termasuk seorang CEO asal Lebanon berusia 17 tahun dan CEO muda, juga berusia 17 tahun, dari Israel.

Ketua penyelenggara hackathon yang juga putra Yossi, Michael Matais, mengatakan Pasternak terlihat lebih menonjol dari yang lainnya selama proses pendaftaran. Terutama dengan karya yang sudah diselesaikannya berupa aplikasi agregator media sosial bernama One.

" Pasternak adalah seorang wirausahawan muda dan benar-benar ambisius. Ia telah menunjukkan kepada dunia bahwa usia hanyalah angka," komentar Michael.

Karyanya berupa aplikasi One dan aplikasi iPhone sebelumnya sangat mengesankan. " Dan kami tidak akan pernah membayangkan semuanya dibuat oleh remaja berusia 15 tahun," imbuhnya.

Menyadari jadi incaran perusahaan teknologi dunia, Pasternak tetap tak sombong.

" Motivasi terbesar saya adalah bisa melihat kehidupan orang lain sedikit lebih mudah dan menyenangkan dengan aplikasi yang saya buat. Tidak ada perasaan yang membahagiakan selain melihat orang mengambil manfaat dari kreasi Anda," kata Pasternak kepada situsMashable.

 

 
2 dari 4 halaman

Penemuan Batu Giok Aceh `Guncang` Google

Penemuan Batu Giok Aceh `Guncang` Google © Dream

Penemuan Batu Giok Aceh `Guncang` Google

Dream - Heboh batu alam jenis giok Aceh seberat 20 ton di kawasan Gampong Krueng Isep, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, menyedot perhatian para netizen di Tanah Air.

Penemuan giok Aceh bahkan masuk dalam indeks Google tren Indonesia, Selasa kemarin. Batu giok Aceh menempati posisi ke empat, dicari sebanyak 20.000 lebih penelusuran.

Sebagaimana diberitakan batu giok rakasasa itu sempat jadi rebutan antara pendatang yang menambang batu giok dengan masyarakat setempat.

Untuk mengantisipasi terjadi kericuhan dan konflik, batu giok itu sudah dipasang garis polisi dan dijaga anggota kepolisian dan TNI.

Nagan Raya, daerah yang berjarak sekitar 300 kilometer ke selatan Banda Aceh, memang dikenal sebagai penghasil batu alam utama di Serambi Mekah. Batu alam yang beredar di Aceh lebih dari 50 persen berasal dari Nagan Raya, antara lain giok, napriet, jade, dan idocrase.

Menurut Gabungan Pecinta Batu Alam Aceh (GaPBA) memperkirakan giok 20 ton yang ditemukan di Nagan Raya jenis idocrase super. Bila dalam batu tersebut terdapat 60 persen saja idocarse super, harganya bisa mencapai Rp 30 miliar. (Ism) 

3 dari 4 halaman

Bocah 7 Tahun yang Tahu Segalanya, Dijuluki si 'Google'

Bocah 7 Tahun yang Tahu Segalanya, Dijuluki si 'Google' © Dream

Bocah 7 Tahun yang Tahu Segalanya, Dijuluki si 'Google'

Dream - Kautilya Pandit, bocah ajaib berusia 7 tahun asal Desa Kohand di Haryana, India bisa dibilang sebagai Wikipedia berjalan.

Kautilya punya daya ingat yang sangat menakjubkan. Dia bisa menyerap semua informasi yang dibacanya, mulai dari geografi hingga biologi dan berita terkini.

Dia juga mampu menjelaskan dalam statistik tentang ekonomi, politik dan cukup banyak tema lain yang dapat Anda pikirkan.

Dalam waktu tiga bulan, bocah ini berhasil menghafal informasi tentang 213 negara, populasi mereka, GDP, sumber pendapatan, mata uang, agama, budaya dan warisannya.

Kautilya kini menjadi selebriti di negaranya. Dia melakukan road show di seluruh India, menjawab pertanyaan secara langsung dari anak-anak lain seusianya.

Dalam salah satu tour-nya, Kautilya mendapat pertanyaan yang cukup sulit seperti luas total Kota Vatikan, GDP negara Inggris dan sebagainya. Dia pun menjawab semuanya dengan mudah dan tepat.

Kemampuan Kautilya menyimpan informasi dan angka-angka dalam memori di otaknya membuat dia mendapat julukan Google. Bocah ini merasa bersyukur punya orangtua dan guru-guru serta orang-orang yang mendukungnya.

" Aku sangat beruntung punya orangtua dan guru yang bisa melihat kemampuanku dan membantuku untuk mengembangkannya," kata wonderkid tersebut dikutip Dream.co.id dariOdditycentral.com, Senin 16 Maret 2015.

Kautilya mengaku tidak punya teman di kelas.Dia mengatakan teman terbaiknya hanyalah kakeknya.

" Aku tidak tahu kenapa aku berbeda tapi aku tahu aku sangat ingin tahu tentang segalal hal dan terus bertanya."

Tentu saja, orangtua Kautilya merasa bangga dengan kemampuan anaknya itu.

" Kautilya adalah karunia Tuhan yang terbaik bagi kami. Dia sangat penasaran dengan alam semesta dan diberkati dengan memori yang sangat kuat," kata ayahnya, Satish Sharma.

Sharma menjelaskan, Kemampuan Kautilya mulai terasa setelah saatl iburan musim panas, dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan mempelajari peta dan buku-buku.

Sejak itu dia selalu banyak bertanya dan mampu mengingat semua jawaban yang diberikan. Karena kemampuannya yang luar biasa itu, Kautilya sampai bingung saat ditanya tentangcita-citanya.

" Aku ingin jadi pegawai di Departeman Pelayanan Administrasi India, oh bukan, aku ingin jadi ilmuwan. Seorang astronot," kata dia, sebelum akhirnya mengatakan akan belajar dulu dan nanti baru memutuskan akan menjadi apa.

4 dari 4 halaman

Google Peringati Abu Wafa, Ilmuwan Muslim Dunia

Google Peringati Abu Wafa, Ilmuwan Muslim Dunia © Dream

Google Peringati Abu Wafa, Ilmuwan Muslim Dunia

Dream - Hari ini mesin pencari nomer wahid dunia memperingati kelahiran ilmuwan muslim dunia, Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani. Poster sang ilmuwan itu terpampang di halaman pencari Google wilayah Timur Tengah.

Abu Wafa dikenal sebagai pemikir yang karyanya abadi hingga kini. Ilmuwan itu lahir di Buzhgan, Nishapur di wilayah Iran pada 940. Beliau meninggal di usia 58 tahun. Dia dikenal sebagai ahli astronomi dan matematikawan dari Persia.

Pada tahun 959, Abu Wafa pindah ke Irak, dan mempelajari matematika khususnya trigonometri. Masa-masa itu merupakan jaman keemasan Islam dalam bidang ilmu pengetahuan. Seorang muslim mendapat tempat yang terhormat karena kemampuannya dalam sains dan ilmu pengetahuan.

Dia juga mempelajari pergerakan bulan. Bahkan salah satu kawah di bulan hingga kini dinamai Abul Wafa untuk mengenang namanya.

Salah satu kontribusinya dalam trigonometri adalah mengembangkan fungsi tangen dan mengembangkan metode untuk menghitung tabel trigonometri.

Abul Wafa menemukan relasi identitas trigonometri berikut :

Selain itu juga menemukan rumus sinus untuk geometri sferik (yang tampak mirip dengan hukum sinus):

 

Beri Komentar