Spesifikasi Pesawat ATR 72-600 yang Diduga jadi Ladang Korupsi di Garuda Indonesia

Reporter : Alfi Salima Puteri
Rabu, 12 Januari 2022 13:34
Spesifikasi Pesawat ATR 72-600 yang Diduga jadi Ladang Korupsi di Garuda Indonesia
Menteri BUMN Erick Thohir telah menyerahkan bukti-bukti audit investigasi ke Kejaksaan Agung, terkait adanya indikasi korupsi dalam pengadaan pesawat ATR 72-600 di Garuda Indonesia.

Dream - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir telah melaporkan dugaan indikasus korupsi di PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) ke Kejaksaan Agung. Dugaan korupsi ini terindikasi dari pengadaan pesawat jenis ATR 72-600 yang dilakukan maskapai pelat merah ini.

Erick menjelaskan, proses pengadaan pesawat melalui leasing oleh Garuda Indonesia dilakukan dengan merek yang berbeda-beda. Dugaan adanya indikasi korupsi berawal dari hasil audit investigasi yang dilakukan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

" Tentu juga kami serahkan bukti-bukti audit investigasi. Jadi bukan tuduhan. Karena kita sudah bukan eranya lagi saling menuduh. Tetapi mesti ada fakta yang diberikan," jelas Erick Thohir saat konferensi pers di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa, 11 Januari 2022.

Dilansir dari laman Garuda Indonesia, pesawat dari Eropa ini memiliki bentang sayap 27,05 meter. Sedangkan kebutuhan jarak antar pergerakan pesawat, ukuran taxiway, serta runway yang dibutuhkan di bandara (length) selebar 27,166 meter.

Sebagai informasi, pesawat berkapasitas 70 penumpang ini memiliki jarak antar kursi hanya 30 inci. Namun, interior kabinnya disebut bakal membuat aman dan nyaman penumpang. Interior tersebut dirancang oleh Giorgetto Giugaro. Pria Italia ini berpengalaman dalam merancang dan memodifikasi interior mobil sport.

1 dari 1 halaman

ATR 72-600 saat itu juga diklaim hemat bahan bakar sekitar 50 persen ketimbang pesawat lain yang sejenis dan memiliki jarak tempuh yang sama. ATR 72-600 sangat ekonomis dengan block fuel kurang dari 700kg per jam, serta memiliki tingkat emisi yang rendah.

Dalam FAQ-nya, pesawat ini digunakan untuk melayani rute penerbangan yang penumpangnya relatif belum cukup untuk pesawat seukuran CRJ1000 (96 seats). Selain itu ATR72 juga mampu beroperasi ke atau dari landasan yang relatif pendek.

Sejak dipasarkan pada 2010 hingga Agustus 2013, setidaknya ada lebih dari 600 ATR 72-600 yang telah dioperasikan oleh maskapai-maskapai internasional lain, antara lain, Iberia, Aer Lingus, Air New Zealand, Jet Airways, LOT, Czech Airlines, dan Malaysia Airline.

Pesawat tipe ATR 72-600 adalah pesawat terbang yang memakai baling-baling. Harga sewa pesawat ATR 72-600 per bulannya mencapai US$170 ribu atau sekitar Rp2,4 miliar. Harga ini belum termasuk biaya perawatan dan operasional yang ditanggung masing-masing maskapai penerbangan.

Untuk harga jual pesawat ATR 72-600 menurut www.airlieners.net adalah sekitar US$21,5 juta atau sekitar Rp304 miliar. Dengan harga jual yang sangat tinggi, maka opsi lease aircraft atau sewa pesawat menjadi opsi yang logis bagi maskapai penerbangan.

Beri Komentar