Petugas Polisi (Foto: Twitter @jowoshitpost)
Dream - Pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di lapangan seringkali menyebabkan persinggungan dua pihak. Di satu sisi, masyarakat ada yang terpaksa tetap beraktivitas karena tuntutan. Di sisi lain, aparat penegak hukum harus menjalankan keputusan pemerintah demi mencegah penyebaran Covid-19.
Persinggungan inilah yang terjadi antara seorang pengemudi mobil dan petugas polisi diduga di wilayah operasi Jawa Timur. Keduanya memiliki argumentasi dengan tindakan yang mereka lakukan.
Video perdebatan polisi dan pengemudi mobil ini viral di media sosial Twitter setelah diunggah akun @Jowoshitpost. Dilihat dari videonya, rekaman tersebut diambil dari sisi si pengemudi berkacamata dari dalam mobil.
Dari rekaman video tersebut si pengemudi bersikukuh untuk melalui jalan yang tengah diblokir karena pemberlakuan PPKM Darurat. Dia mengaku hendak menuju rumah kos yang berada di Surabaya.
Pemuda tersebut tak bisa melintas karena tidak membawa surat keterangan kos-kosan dari RT, RW, keterangan test swab ataupun vaksinasi Covid-19. Sementara KTP pengendara itu berdomisili di Semarang, Jawa Tengah.
Di samping mobil seorang petugas berseragam Polisi Lalu Lintas (Polantas) terdengar memberikan penjelasan atas tindakannya yang tak mengizinkan pengemudi mobil tersebut melintas memasuki wilayah Surabaya.
" Mas ini tidak bisa menunjukan hasil swab negatif, Mas ini juga tidak bisa menunjukan sertifikat vaksin. Nah sesuai dengan peraturan pemerintah, perintah Presiden dan dikuatkan dengan Surat Keterangan Gubernur Jawa Timur maka yang tidak membawa itu semua tidak diperkenankan masuk," kata polisi tersebut berusaha memberikan penjelasan alasannya tak mengizinkan pemuda tersebut melintas.
Penjelasan itu tak lantas membuat si pengemudi memutar balik kendaraan. Pemuda itu tetap meminta agar dizinkan untuk melalui jalur yang dituju karena hendak kembali ke rumah kos. Kali ini dia berusaha menunjukan kunci sebagai barang bukti statusnya bukan sebagai pendatang namun penghuni sebuah kosan di Surabaya.
" Loh kalau saya bukan dari sini saya akan bawa barang-barang. Sekarang saya bawa kunci kos, Bapak mau saya ajak ke kos?" kata pengendara mobil tersebut.
Namun ajakan pengemudi mobil tersebut ditolak oleh petugas Polantas. Dia mengatakan kunci yang ditunjukan pemuda tersebut tak lantas bisa membuktikan jika dirinya benar-benar penghuni kos di Sprabaya.
" Anda tidak bisa membuktikan anda kos di sini, kalau anda bisa membuktikan ya saya lepaskan. Karena kamu nggak bisa buktikan itu. Kunci itu tidak bunyi, yang bunyi surat," kata Polisi.
Polisi tersebut akhirnya tetap mengarahkan pengemudi mobil itu untuk putar balik.
Perdebatan antara polisi dan pengemudia mobil tersebut ramai dibahas oleh netizen. Sikap warganet terpecah melihat kejadian tersebut.
Sebagain netizen mempertanyakan tidak adanya dokumen domisili yang dimilik pengendara mobil tersebut. Sebagai seorang pendatang, biasanya mereka akan mengurus surat domisili begitu tinggal di daerah tertentu.
" Surat Keterangan Domisili tuh bukannya inisiatif sendiri gak sih? Gue pas kost di Jkt ada surat domisili minta ke RT/RW, jaga2 kalo perlu kan udah ada gak usah kelabakan lg mau minta," komentar akun @tinyken_
" Woalah ko ko, wong keliru kok ngeyel. Tinggal lengkapi aja syarat beres ko, polisi juga menjalankan tugas sesuai SOP dan aturan Wajah menyeringai dengan mata tersenyum. Solusi, lewat dalan tikus golek surat domisili RT/RW Daftar vaksin bisa di halodoc, http://tiket.com, RS Dr.Ramelan, Kodam, dll. Bingung DM," komentar akun @kopisacheeet.
Namun netizen lain juga mengabarkan jika ketentuan soal surat domisili memang tak sepenuhnya diterapkan oleh para pemilik kos.
Di sisi lain, beberapa mengapresiasi petugas Polantas yang tetap menjalankan tugas pelaksanaan PPKM Darurat.
" Semangat untuk petugas TNI/POLRI yang bertugas, semoga selalu diberikan kesehatan, kesabaran dalam menghadapi WNI. Stay safe stay healthy," komentar akun @3hurufff.
" Mas iki mencari pembelaan dari netijen budiman ta? Untung netijen saiki pinter. Nurut kata pak polisi. Dan ngerti pak polisi ki hanya menjalankan perintah dr pusat. Mas, lain kali ayo lbh sigap dan taat ya.. jangan bandel nek di tuturi pak polisi," ujar akun @bigosipo.
Meski ada pula netizen yang berpendapat aturan di lapangan hendaknya dijalankan tetap menyesuaikan dengan kondisi dan situasi.
Mas ikuti aturan ae, pak pol cuma menjalankan tugas iku hei pic.twitter.com/utO5WyLOR9
— jowoshitpost (@jowoshitpost)July 5, 2021
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN