Dirut Pertamina, Nicke Widyawati, Menyabet Peringkat Ke-11 Sebagai Wanita Paling Berpengaruh Dunia. (Foto: Pertamina)
Dream – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, kembali masuk ke dalam Most Powerful Women Internasional. Nicke menduduki peringkat ke-17 wanita paling berpengaruh dunia.
Dikutip dari laman Pertamina, Senin 11 Oktober 2021, Nicke terpilih bersama sejumlah CEO global, di antaranya CEO GlaxoSmithKline, Emma Walmsley, di peringkat 1, CEO Ping An Group, Jessica Tan, di peringkat 2, serta CEO Banco Santander, Ana Botin di peringkat 3.
Kemudian, di bawah Nicke, ada juga President Global Food and Refreshment Unilever, Hanneke Faber, di peringkat ke-23, CEO Norsk Hydro, Hilde Merete Aasheim, di peringkat ke-24, dan CEO OCBC NISP, Helen Wong, di ranking ke-41.
Majalah Fortune Internasional menilai Nicke mampu melewati tantangan triple shock, yaitu harga minyak yang jatuh, permintaan bahan bakar yang turun, serta tekanan nilai tukar selama pandemi Covid-19.
Ketiga faktor tersebut telah menurunkan pendapatan dan laba Pertamina, terutama pada paruh pertama 2021. Di bawah kepemimpinan Nicke, kondisi BUMN migas ini membaik dan mencapai target produksi migas.
Nicke terus mendorong transisi energi Indonesia dengan membangun portofolio energi baru terbarukan (EBT). Hal ini bertujuan untuk memberikan energi bersih untuk energi pada masa depan.
“ Pengakuan ini merupakan bukti nyata kepercayaan internasional terhadap Pertamina yang terus bergerak mengantisipasi transisi energi,” kata dia.
Selama kepemimpinannya di Pertamina, Nicke mencanangkan dan fokus menjalankan transisi energi dan langkah dekarbonisasi pada operasional perusahaan dari hulu hingga hilir.
Hal ini sejalan dengan penilaian atas implementasi aspek Environment, Social & Governance (ESG) Pertamina yang mengalami peningkatan signifikan dari skor 41,6 atau termasuk kategori Several Risk (Februari 2021) menjadi 28,1 (Medium Risk) pada September 2021. Perbaikan score tersebut telah menempatkan Pertamina di peringkat 15 perusahaan di industri dan peringkat 8 subindustri migas dunia.
Posisi Pertamina sebagai perusahaan yang termasuk kategori medium dalam implementasi ESG juga disandang oleh perusahaan global Repsol, DutchShell, BP, dan ExxonMobil yang masih terkategori high risk, serta Chevron, Petrobas, dan Petronas yang masuk ke kategori severe risk.
Peringkat tersebut meningkat dengan langkah-langkah Pertamina dalam aksi penyelamatan iklim dan transisi energi menuju net zero, yakni dekarbonisasi operasional, bentuk portofolio untuk investasi pertumbuhan hijau, serta percepatan inovasi dan pertumbuhan hijau.
“ Bersama seluruh manajemen dan pekerja Pertamina, saya akan memastikan seluruh inisiatif strategis untuk mewujudkan greentransition terus berlanjut dan mampu mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca antara 29 – 41 persen pada tahun 2030,” kata dia.
Dream – PT Pertamina (Persero) kembali mencatatkan namanya di deretan 500 perusahaan raksasa dunia versi majalah ternama Fortune. Di daftar Fortune 500's, BUMN migas berada di urutan ke-287 dengan kinerja keuangan fantastis.
Sepanjang 2020, perusahaan melaporkan pemasukan senilai US$41,47 miliar (Rp599,5 triliun) dan laba US$1,05 miliar (Rp15,18 triliun). Dukungan kinerja keuangan itu diotpang aset perusahaan yang mencapai US$69,14 miliar (Rp99,95 triliun) dan jumlah pekerja sebanyak 34.654 orang.
Menteri BUMN, Erick Thohir, menyambut baik prestasi ini dan menilai capaian itu berkat kerja keras semua elemen perusahaan. Ini membuktikan bahwa Pertamina bisa bersaing sebagai salah satu perusahaan terbesar dunia.
“ Saya optimistis kinerja Pertamina dapat lebih baik lagi,” kata dia di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis Kementerian BUMN, Selasa 3 Agustus 2021.
Erick menilai Pertamina telah memenuhi segala persyaratan baik secara kualitas maupun kapabilitas untuk bersanding dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia.
Erick memandang bahwa pengakuan dunia akan eksistensi Pertamina adalah bukti berjalannya pembenahan organisasi. Salah satu perubahan yang dinilainya penting adalah menerapkan core value perusahaan amanah, kompeten, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Selama ini, kata Erick, Pertamina tidak pernah kekuarangan sumber daya yang mumpuni.
“ Namun, sumber daya tanpa dibarengi nilai yang sesuai tentu tidak akan selaras dengan performa. Kita tentu berikhtiar bersama, agar nilai yang menjunjung good corporate governance bisa menjadi dasar. Dengan itu, saya yakin performa akan mengikuti sebab hasil tak akan mengkhianati proses,” kata dia.
Erick pun menyoroti performa Pertamina dari sisi bisnis maupun nonbisnis di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia. Menurut Erick, di tengah pandemi yang mempengaruhi perlambatan sektor bisnis, BUMN tersebut tetap mampu menjadi salah satu motor penggerak perekonomian.
Selain itu, Erick menilai Pertamina aktif dalam memulihkan pandemi dari sisi kesehatan. Perusahaan tersebut mengalihfungsikan rumah sakit dan hotel yang dikelolanya sebagai tempat isolasi dan istirahat tenaga kesehatan, serta ikut aktif dalam menjamin ketersediaan oksigen.
Erick berharap segala performa positif baik di sisi bisnis dan nonbisnis bisa terus ditingkatkan. Sebagai perusahaan yang berorientasi bisnis sekaligus menjalankan servis kepada publik, tak boleh ada kata puas bagi Pertamina. Dia mengharapkan peringkat Pertamina bisa lebih baik lagi, setidaknya bisa masuk 50 besar dunia.
“ Benchmark kita haruslah tinggi. Jadi tidak cukup sekadar top 500, kita bisa lebih baik lagi. Mimpi kita bahwa Pertamina bisa menjadi 50 perusahaan terbesar di dunia dan BUMN kita yang lain masuk juga ke top 500,” kata dia.
Advertisement
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
Museum Louvre Dibobol Hanya dalam 4 Menit, 8 Perhiasan Raib
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Panas Ekstrem, Warga Cianjur Sampai Tuang 2 Karung Es Batu ke Toren
ParagonCorp Sukses Gelar 1’M Star 2025, Ajang Kompetisi para Frontliners
Aksi Kakek 74 Tahun Prank Meninggal Dunia Biar Tahu Siapa yang Layat
Kronologi Pencurian Perhiasan 4 Menit di Museum Louvre yang Bikin Geger Prancis
Waspada! 5 Sayuran yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Penyakit Ginjal